Kita berada di penghujung cerita. Menyaksikan puncak sandiwara. Semua saling beradu laga, memperebutkan singgasana dan tahta dunia.
Saling sikut, silang sengkarut. Saling injak tanpa bijak, saling tikam-menikam, pudar sudah persaudaraan dan persahabatan. Hilang rasa iba kemanusiaan.
Kau yang dulu tenang kini menghanyutkan. Kau yang dulu diam, kini bringas kejam membungkam. Tak ada lagi ketenangan, tak ada lagi ketentraman.
Bara api itu terus menyala, di setiap relung dada. Bersemayam hawa durjana, menghujam mencari mangsa. Liar dan terus menganga.
Aku yang kecil dan hina. Teronggok tiada guna, terbuang sia-sia. Tertiup angin melanglang buana, hinggap berlindung dari angkara murka. Berharap selamat dari luka nestapa.
Imam Chumedi, KBC-28
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H