Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Syetan yang Bersemayam

Diperbarui: 10 Desember 2020   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hati mengeras dalam beku. Kaku nan panas penuh gerutu. Tak ada senyum di rautmu. Murka dan bengis tergurat di kerut keningmu.

Api kebencian berkobar menyala-nyala. Tak kan padam walau air telah kusiram. Sia-sia saja. Semua sudah tak terbendung. Bisikan syetan merasuk di dalam jiwa. Bersemayam merusak rasa. 

Mantra kejahatan menyebul pekat. Meniupi telinga yang tak peka pada Kalamullah. Menyatu dalam perilaku yang madharat dlnan bejat. Tak peduli Tuhan akan melaknat kelak di hari kiamat. 

Hati manusia sungguh lemah. Tak berdaya, ikuti tipu daya syaitan yang durjana. Saling mencaci, memaki dan menumpahkan darah. Sungguh, manusia dalam kerugian. Ya rugi karena bisikan syaitan-syetan yang selalu bersemayam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline