Gemericik air di tengah sunyi. Tak ada angin tak ada kabar yang menghampiri. Aku masih setia menanti. Disini, sendiri.
Hari berputar, memudar janjimu saat itu. Entah kau masih ingat atau sudah melupakanku. Begitu saja. Tanpa kabar hingga kini. Ya, hingga lapuk usiaku, hingga semua berubah memandangiku.
Untukmu yang pernah mengikat janji. Sudah tak ada lagikah rasa, atau wujudmu hilang entah kemana?
Entah kenapa begitu setianya aku menunggumu. Begitu yakinnya diri ini memegang janji manismu. Atau terlalu bodohnya aku, berharap besar akan hadirmu?
Menantimu, sampai tutup usia, ku kan setia menunggumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H