Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menggali Keadaan Sekolah Melalui Cerita Anak

Diperbarui: 12 November 2020   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto anak-anak di depan kelas. Dokpri.

Sebagai orang tua yang baik, sudah sepatutnya mengetahui keadaan anak baik saat di rumah, di luar rumah, apalagi di sekolah. Meskipun kita sebagai orang tua, tak bisa memantau sepenuhnya keadaan atau tentang apa yang dilakukan anak kita saat di sekolah, namun kita bisa kok menggali cerita dari anak-anak kita. 

Bagaimana caranya? Caranya, yah kita harus aktif menggali info dari anak-anak kita. Kita bisa memancing anak kita untuk bercerita, mungkin saat santai bersama, saat di meja makan keluarga, atau saat menonton tv. Meskipun ada pula beberapa tipe anak yang aktif, terbuka. Ia lebih dahulu mau bercerita tentang apa saja yang dialami, dilakukannya saat di sekolah. 

Anak saya tergolong tipe pendiam, kurang terbuka. Maka saya sebagai orang tuanya harus selalu aktif menggali info tentang apa saja yang dilakukannya di sekolah. Hal ini sangat penting. Karena beberapa waktu sebelumnya ada beberapa kejadian yang menimpa anak saya dan teman-teman lainnya. Yakni kenakalan, keusilan salah satu teman sekelasnya. 

Ada orang tua temannya, yang mengadu, jika uangnya sering hilang, sering dimintai uang jajannya, bahkan didorong atau dipukul tanpa sepengetahuan guru kelasnya. Begitu juga dengan anak saya yang sering dibentak-bentak temannya. 

Dari kejadian itulah, saya hampir tiap pulang sekolah menanyakan keadaannya, menanyakan keadaan dan kondisi kelas dan sekolah, sampai menanyakan teman-temannya yang sering usil atau jahil. Dan ternyata benar, banyak info yang dapat saya gali. Mulai dari beberapa anak yang selalu usil dikelas, beberapa kejadian terutama saat tidak di kelas, seperti saat istirahat. Sampai info tentang makan dan jajanan anak di sekolah. 

Dari cerita-cerita yang disampaikan anak, ada beberapa kesimpulan sementara yang bisa ditarik, semisal memang ada beberapa anak-anak tertentu di kelasnya yang selalu buat onar atau gaduh. Ada beberapa guru favorit anak, sebaliknya ada pula guru-guru yang dianggap galak atau killer oleh anak saat di sekolah. 

Sebagai orang tua yang bijaksana, tentunya kita tidak serta merta menelan mentah-mentah cerita sepihak dari anak kita. Bila menemukan sesuatu yang kurang baik, tak ada salahnya bila kita menanyakan kepada guru atau pihak sekolah yang bersangkutan. Kroscek, Tabayyun mengenai peristiwa, kejadian yang sebenarnya lebih arif, ketimbang langsung memvonis jelek, atau menceritakannya kepada umum. 

Ada kalanya sesuatu yang menimpa anak kita, seperti ejekan, bullyan dan sebagainya, mungkin berawal dari sebuah candaan. Kronologi serta sebab musababnya harus kita telusuri dengan baik, dan tidak sepihak. Bisa jadi itu terjadi, berawal dari anak kita sendiri yang melakukan kesalahan. 

Jika setelah dikroscek memang benar telah terjadi sesuatu yang kurang baik, semisal di ruang kelas atau lingkungan sekolah, kita bisa menyampaikannya secara santun, serta mengkomunikasikannya, bisa dengan pihak sekolah, guru atau komite, agar segera diurai duduk masalahnya serta dicarikan solusi terbaiknya. 

Imam Chumedi, KBC-28 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline