Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Awali Pagi dengan Menulis Diri

Diperbarui: 13 Oktober 2020   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis buku catatan harian dengan ditemani segelas teh. Dokpri

Pagi hari merupakan waktu yang fresh. Pikiran kita kembali bersih dan jernih setelah diistirahatkan tidur di malam hari. Rasa penat terasa hilang dengan datangnya pagi. Maka penting bagi kita untuk selalu bangun pagi, menghirup udara segar, menatap hari penuh dengan semangat serta siap memulai aktifitas. 

Berbagai aktifitas sudah menanti, tapi tak ada salahnya mari kita awali pagi ini dengan menulis diri. Menulis di pagi hari serasa lebih mudah dan ringan. Beragam ide masih terikat, belum berlarian. Maka segeralah kita tuangkan dalam sebuah tulisan diri. Sebelum ide-ide berhamburan bercampur kesibukan. 

Menulis di pagi hari bisa menjadi terapi, mengasah memori dan menyenangkan hati. Ya, karena dengan menulis di waktu pagi sejatinya kita sedang menuangkan isi hati kita, mengasah memori-memori kita yang baru saja diistirahatkan semalam. Menulis di waktu pagi juga bisa jadi pelipur hati, menyemangati diri. 

Ada banyak ragam tulisan yang bisa kita tuangkan di pagi hari. Seperti ragam tulisan fiksi. Jenis tulisan ini bisa berupa puisi atau cerita pendek. Puisi menjadi salah satu tulisan yang sering saya tuangkan di pagi hari. Bisa berisi refleksi diri, syukur pada Sang Ilahi, Keindahan alami ataupun perasaan yang mengendap dalam benak hati. 

Cerita pendek juga bisa menjadi latihan dan kebiasaan menulis kita di pagi hari. Kejadian dan peristiwa yang kita alami di pagi hari, sungguh bisa kita tulis menjadi sebuah cerita yang menarik. Seperti cerita keluarga kita di pagi hari, beragam perasaaan kita menyambut pagi, tragedi dan peristiwa unik di waktu pagi, menyongsong terbitnya mentari dan sebagainya. 

Kebiasaan menulis di waktu pagi juga bisa menjadi terapi diri. Karena sesungguhnya dengan menulis kita sedang mengasah jiwa dan raga serta fikiran kita. Semua diasah melalui kolaborasi unsur-unsur kejiwaan sehingga mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat dan tulisan.

Waktu pagi merupakan waktu yang sangat efektif untuk memulai menulis. Jiwa dan raga kita masih terasa fresh, belum disibukkan dengan berbagai aktifitas lain. Indera penglihatan, pendengaran dan perasaan masih begitu peka untuk merekam segala sesuatu, yang bisa kita tuangkan dalam sebuah tulisan. 

Inspirasi menulis di waktu pagi bisa didapat dari berbagai sisi. Seorang yang sudah terbiasa menulis, apa saja, pun bisa menjadi tulisan. Mulai dari secangkir kopi atau teh di pagi hari, sampai pada kegelisahan diri. 

Menulis di pagi hari bisa mengobati hati, menjadi terapi. Memori yang mengendap dalam fikiran berangsur-angsur dituangkan. Satu per satu ide gagasan tersampaikan, tak menggumpal dalam tempurung kepala kita. Aliran darah mengalir, ide-ide lain pun bergantian menyelinap dalam memori. 

Maka menulislah di pagi hari, tentang apa saja yang bisa kita tulis. Berisi atau tak berisi, sesungguhnya menulis di pagi hari selangkah lebih maju dalam mengobati dan terapi diri. Karena dengan menulis berarti jiwa raga kita berputar sehat penuh dinamis, melalui kata-kata yang berbaris. Dan yang tak kalah pentingnya, dengan menulis di pagi hari, kita sudah mewarnai dunia ini dengan hal positif, yakni berbagi cerita, ide, gagasan, opini untuk saling berbagi.

Imam Chumedi, KBC-28  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline