Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Pergantian Tahun Baru Hijriyah, Momentum Introspeksi Diri

Diperbarui: 3 September 2020   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

"Hendaknya di pegantian tahun baru Islam 1442 H ini, marilah kita perbanyak introspeksi diri. Memperbanyak amal soleh dan menjauhi segala larangan Allah SWT. Urai KH. Abdur Rouf Mustofa, pada tausiyah tasyakur Muharraman, di aula balai desa Klampok (03/09).

KH Abdur Rouf yang juga selaku ketua  Jamiyah Hujaj kecamatan Wanasari, memberikan motifasi kepada para hadir, empat hail terkait introspeksi diri yang bisa kita lakukan. Pertama, sebaiknya kita tidak usah mengingat-ingat amal kebaikan yang telah kita perbuat. Tak ada seorang pun yang bisa menjamin pahala atas amal kebaikan yang kita perbuat. Manusia hanya beramal, Allah SWT lah yang berhak menilai, memberikan balasannya.

Kedua, sebaliknya, dengan perbuatan serta dosa yang telah kita perbuat, haruslah selalu kita ingat, dan bersegeralah bertaubat. Sebagaimana sebuah syair: "Allahu Robbii, Allahu hasbi, hati ini penuh dengan dengki, bertingkah laku sombong, iman semakin kosong, berbicara selalu berbohong". Hidup itu sementara, waktu terus bergulir, maka sudah seharusnya kita banyak memohon ampun atas segala dosa kita.

Ketiga, sebagai bentuk introspeksi serta motifasi diri kita, hendaknya ketika kita melihat pada hal agama, maka lihatlah orang yang lebih dari kita. Kita harus termotifasi dengan orang-orang yang ibadahnya jauh lebih dari kita. Sekalipun orang tersebut lebih muda dari kita.

Keempat, jika kita melihat pada harta-benda, sudah seharusnya kita melihat kepada yang lebih bawah. Jika kita melihat ke atas, pada mereka yang berpunya, tentu akan membuat hati kita iri, dengki, hasud. Sebaliknya jika kita memandang kepada mereka yang lebih bawah, tentu akan menjadikan kita tak iri hati, justru menjadikan pribadi kita harus lebih bersyukur, ternyata secara materi, masih ada orang yang kurang beruntung dari pada kita.

Imam Chumedi, KBC-28

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline