Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Soto "WTS" Padasugih, Mantaapp!

Diperbarui: 4 April 2020   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Hay gaes, sudahkah kalian sarapan pagi?apa sarapan pagimu? Mau yang model keringan atau yang berkuah? Weekend kali ini, aku pilih sarapan yang berkuah, yaitu Soto khas Brebes. 

Memang di Indonesia sendiri banyak banget lho, aneka Soto. Ada Soto Surabaya, Soto Lamongan, Coto Makasar, Sauto Pekalongan, Soto Betawi, Soto Tegal dan masih banyak Soto dengan ciri khas masing-masing. Termasuk juga Soto Brebesan, yakni Soto dengan ciri khas memakai bumbu tauco (semacam saus dari bahan kedelai).

Dari sekian banyak warung Soto Brebesan, ada lho..warung Soto yang cukup unik dan klasik. Ya, Soto WTS Padasugih Brebes. Sesekali dengar kata WTS, konotasi kita sempat tertuju pada singkatan dari Wanita Tuna Susila. 

Tapi ups, jangan negatif thinking dulu yah gaes, ternyata Soto WTS itu singkatan dari Warung Tengah Sawah. Ya, karena Soto tersebut memang terletak diantara sesawahan. Meski tak terletak pas ditengah sawah, tapi memang Warung Soto Bu Sukirah itu memang terletak di samping pesawahan desa Padasugih kecamatan Brebes. Tepatnya di depan kantor balai desa Padasugih.

Para pelanggan Soto berdatangan dari berbagai profesi | dokpri

Letak Soto WTS ini terbilang cukup strategis. Kurang lebih hanya 1 kilometer saja dari jantung kota Brebes atau dari pusat perkantoran. Maka tak heran bila tiap hari warung Soto WTS ini ramai dikunjungi para pelanggannya, terlebih di saat jam istirahat kerja. Hampir sebagian besar para ASN memilih makan siang di warung ini.

Sepintas kilas Soto WTS Padasugih terkesan biasa seperti warung Soto Brebesan lainnya. Namun ada yang khas dari warung ini. Yakni memasaknya masih menggunakan tungku api kayu bakar. 

Jelas, hal ini jadi pemandangan unik tersendiri, di tengah-tengah aneka makanan yang siap saji serba listrik atau kompor gas. Maka dimaklumi, sesekali masih kita jumpai kepulan asap kecil di warung itu. Warung ini juga di desain alami, tampak ndeso. Dengan bangunan seperti losmen tua, pas berada di atas saluran sungai kecil. Semilir angin sawah menambah suasana alami pedesaan.

dokpri

Sebenarnya menu utama yang disajikan di Soto WTS ini tidaklah terlalu banyak, hanya Soto Ayam, Soto Babad dan Nasi Lengko saja. Namun pemilik Soto WTS ini cukup cerdik dengan menyajikan berbagai aneka ragam gorengan sebagai hidangan pendamping. Ada gorengan tempe, tahu, bakwan, gembus atau dage, singkong goreng dan pisang goreng. Semua cukup murah meriah, hanya dihargai 500 rupiah per gorengannya. 

Untuk menu utama seporsi Soto Ayam atau Soto Babad hanya seharga 10 ribu rupiah, dan untuk sepiring nasi lengko biasa, cukup 5 ribu saja. Jika anda ingin memesan lengko spesial pake ayam, hanya dihargai 8 ribu rupiah untuk satu piringnya.

dokpri

Soto WTS Padasugih ini buka sedari jam setengah 8 pagi sampai pukul 4 sore saja, tiap hari. Sukirah sebagai pemilik warung ini, sudah berjualan lebih dari 20 tahun lamanya. Ia mengelola sendiri, dengan dibantu 3 orang anak dan menantunya. 

Selain strategis dan murah, Soto WTS juga tak kalah rasanya dengan Soto lainnya. Pokoke paket hemat, rahat tur nikmat.

IMAM CHUMEDI, KBC-28




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline