Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Tujuan Pendidikan Islam Era Globalisasi

Diperbarui: 12 November 2022   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Implementasi Tujuan Pendidikan Islam Era Globalisasi

Era Globalisasi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat memberikan banyak sekali dampak postif, tapi tentu tidak luput dari dampak negative. Manusia tidak dapat menolak adanya globalisasi, kecuali mereka berada di pedalaman yang tidak terjamah oleh perkembangan zaman. Telepon genggam, televisi dan adanya internet menjadikan komunikasi dan kases informasi lebih mudah hal itu menimbulkan perubahan konsep dan waktu. Akan tetapi, hal itu juga perlu mendapatkan perhatian lebih karena kemudahan akses informasi yang begitu bebas membuat kita bisa mengakses apapun dengan sumber yang belum tentu bisa dipercaya. Masalah itu bisa merusak generasi muda dengan bebasnya akses internet dengan itu mereka bisa mengakses hal-hal yang tidak seharusnya.

Berikut ini dampak negatif dari sekian banyak dampak positif dari arus globalisasi yang pertama pemiskinan nilai spiritual, Jatuhnya manusia dari makhluk spiritual menjadi makhluk material, peran agama digeser menjadi urusan akhirat sedangkan urusan dunia menjadi urusan sians hal ini dapat ditemui dengan mudah, banyak orang lebih mementingkan urusan duniawi dari pada urusan akhirat. Banyak juga yang mengaku beragama namun tuhan hanya hadir dilisan saja namun tidak hadir di hati, perilaku maupun tindakan mereka (status agama hanya untuk formalitas).

 Dari permasalahan tersebut perlu adanya benteng untuk mengantisipasi dampak negative dari globalisasi, hal itu bisa dilakukan dengan pendidikan islam. Menurut Muhammad Athaiyah Al Abrasyi "pendidikan islam (Al Tarbiyah Al Abrasy) adalah usaha untuk menyiapkan manusia agar hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, sempurna budi pekertinya, teratur pikiranya, halus perasaannya, ,mahir dalam pekerjaan, manis tutur katanya baik lisan maupun tulisan." Pendidikan islam merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memidahkan pengetahuan dan nilai-nilai islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan mendapakan hasilnya di akhirat.

Pendidikan islam dapat menjadi benteng untuk membatasi pengaruh globalisasi karena pendidikan islam berdasarkan dari Al-Qur'an, as-Sunnah dan ra'yu. Dari sumber pokok tersebut digunakan secara hirarkis, Al-Qur'an yang bersifat bersifat global serbagai pijakan utama yang dioperasinoalkan dengan penjelasan As-Sunah. Jika dari kedua sumber tidak di temukan maka ra'yu hasil ijtihad para ahli dapat digunakan sebagai rujukan dalam pendidikan islam. Ijtihad dalam penggunaan ra'yu ini tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Pendidikan islam tepat digunakan pada era globalisasi saat ini karena dapat melahirkan generasi yang sesuai dengan ajaran islam, generasi yang baik di dunia maupun di akhirat.

Pendidikan islam menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas-tugas pendidikan islam tersebut tercapai dan berjalan dengan lancar. Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dan tujuan yang bersifat structural dan institusional. Arti dan tujuan structural adalah menuntut terwujudnya struktur organisasi pendidikan yang mengatur jalannya proses kependidikan, baik dilihat dari segi vertical maupun horizontal. Faktor-faktor pendidikan bisa berfungsi secara interaksional (saling mempengaruhi) yang berpusat pada tujuan pendidikan yang diinginkan.

Menurut Kurshid Ahmad, yang dikutip dari ramayulis, fungsi pendidikan islam adalah sebagai alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingakat kebudayaaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat dan bangsa. Selain itu merupakan alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru ditemukan, dan melatih tenaga-tenaga manusia yang produktif untuk menemuakn pertimbangan perubahan sosial dan ekonomi.

Pada saat ini lembaga-lemaga pendidikan islam dituntut untuk mereformasi kurikulumnya agar dapat menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki daya saing dalam menghadapi kompetisi global. Menuntut ilmu adalah intruksi agama, karena ilmu merupakan salah satu bekal manusia hidup di dunia maupun akhirat agar selamat dunai akhirat. Allah memerintahkan manusia untuk membaca sesuai dengan frimannya yang artinya "Bacalah engkau (Muhammad) dengan nama tuhanmu yang menjadikan (segala Makhluk) yang menjadi manusia dari pada segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu adalah yang paling maha mulia yang mengajar dengan (perantara) kalam. Ia (Allah) yang mengajar manusia apa yang mereka tidak tahu." (QS. Al-'Alaq : 1-5).Demikian juga dengan hadist nabi perintah menuntut ilmu sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh umat islam, meskipun tempat menuntut ilmu di daerah non muslim, seperti hadist nabi yang artinya "carilah ilmu sampai ke negri cina".

Tujuan pendidikan islam dalam menghadapi era gloalisasi adalah untuk mengarahkan manusia agara menjadi khalifah tuhan muka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas untuk memakmurkan dan mengilah bumi sesuai dengan aturan-aturan dan kehendak tuhan. Mengarahkan manusia agar tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada tuhan SWT. Selain itu juga bertujuan agar manusia memiliki ahlak mulia, sehingga ia tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya. Adanya pendidikan islam juga bermaksud untuk mengarahkan dan membina potensi akal, jiwa dan jasmaninya, sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan untuk mendukung tugas tugas pengabdian dan kekhalifahannya. Dan yang paling penting mengarahkan manusia agar selamat dunia akhirat.

Tugas pendidikan islam senantiasa bersambung dan tanpa batas. Karena hakikat pendidikan islam merupakan proses tanpa akhir sejalan dengan jalan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Menurut Al-Ghazali, tujuan pendidikan islam adalah islam adalah kesempurnaan manusia di dunia dan akhirat. Manusia dapat mencapai kesempurnaan melalui ilmu untuk memberi kebahagiaan di dunia dan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah. Pada saat era globalisasi saat ini pendidikan islam juga bertujun untuk membimbing, mengarahkan dan mendidik seseorang untuk memahami dan mempelajari ajaran agama islam, dengan harapan mereka dapat memiliki kecerdasan berfikir (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan memiliki kecerdasan spiritual (SQ) untuk bekal hidup menuju kesuksesan dunia dan akhirat serata bekal dan pedoman untuk menghadapi era globaliusasi yang tidak dapat kita hindari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline