Lihat ke Halaman Asli

Khoiriyah Siwi

Pelajar SMA

Udah Tau Harga Beras Naik, Kok Masih Maksain Buat Makan Nasi?

Diperbarui: 7 Maret 2024   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naiknya harga beras menjadi topik yang sangat hangat sekarang ini. Banyak masyarakat mengeluh karenanya. Stok beras terus berkurang, sehingga pemerintah memutuskan untuk impor beras. 

"Emang harus banget makan nasi ya?" Pikirku setiap melihat berita tentang harga beras yang naik. 

Memang, seluruh masyarakat mengonsumsi nasi sebagai sumber utama karbohidrat. Kenapa? Pada era orde baru tepatnya saat Soeharto memimpin, beliau menerapkan swasembada pangan. Swasembada yaitu kemampuan sebuah negara untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri. 

Awalnya, masyarakat indonesia tidak begitu terpaku kepada beras. Zaman dahulu masyarakat bisa memakan singkong, sagu, jagung, dan karbohidrat lainnya sebagai makanan sumber karbohidrat. 

Sumber : Pixabay

Yang menjadi fokus utama dalam swasembada pangan yaitu beras. Bahkan, pada era orde baru Indonesia pernah menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia. Karena banyaknya jumlah beras yang diproduksi, masyarakat Indonesia jadi terbiasa memakan nasi sebagai sumber karbohidrat. 

"Ngga makan nasi ngga kenyang, sama aja ngga makan," kalimat yang sering kutemui saat ini. Lucunya, ada orang yang makan karbohidrat dengan lauk karbohidrat, seperti mie dengan nasi dan kentang dengan nasi. 

Dampak dari swasembada pangan pada era orde baru sangat dirasakan sekarang. Saat harga beras sedang naik-naiknya, masyarakat memilih protes tetapi tetap membeli beras daripada memilih sumber karbohidrat lain. 

Sumber : Pixabay

Lalu, apa aja sumber karbohidrat selain nasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline