Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Adat di Kota Terbesar Kedua

Diperbarui: 8 Mei 2020   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian pasti tau kan terbesar ke dua kota apa??

Betul , Kota Surabaya dengan bermacam -- macam cerita sejarah yang ada di Kota ini. Oke kita mulai mengenal dari pemberian nama Kota Surabaya lalu pada Tradisi yang semakin hari , membuat arek -- arek Suroboyo makin bergerilya

Kota Surabaya ini dahulu kala dikaitkan dengan perselisihan kedua hewan yang ingin menguasai lautan Jawa, dimana kedua hewan tersebut ialah Soro atau Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan ikan hiu dan Boyo atau buaya , perkelahian kedua hewan ini tidak bisa di lerai karena salah satu dari mereka telah melanggar janjinya , hewan tersebut saling memangsa ekor sehingga terciptalah Patung Suroboyo yang bisa kalian nikmati di depan Kebun Binatang Surabaya. 

Dan tak lupa Kota Surabaya juga memiliki julukan sebagai Kota Pahlawan, karena terjadinya perang 10 Nopember yang menewaskan Jend. Mallaby dan di menangkan oleh arek -- arek Suroboyo yang hanya bersenjatakan Bambu Runcing. Eits , kalian juga bisa menikmati monumen -- monumen bersejarah yang ada di Kota Surabaya ini , Mulai dari Monumen Tugu Pahlawan hingga Museum -- museum lainnya .

Membahas tradisi yang ada di Surabaya, Banyak sekali tradisi yang ada di Surabaya ini , contohnya saja Sedekah Bumi di daerah Sambikerep. Ritual adat ini digelar sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan yang telah memberi rezeki yang berlimpah. Ritual ini juga sebagai ungkapan doa warga Sambikerep dan sekitarnya agar dijauhkan dari bala dan musibah. 

Pada tradisi ini , masyarakat sekitar membawa buah-buahan  serta aneka macam makanan yang di susun di atas tampah, buah-buahan serta makanan akan di susun menyerupai tumpeng dan juga bisa dibuat bentuk-bentuk yang beraneka ragam. 

Contohnya seperti ini. Prosesi ritual ini dimulai dengan mendatangi Punden, Punden adalah tempat keramat yang ada di sekitar wilayah Sambikerep. Diiringi dengan suara gamelan dan tarian tradisional contohnya Gulat Okol. Dan acara puncaknya ditandai dengan penampilan lundruk atau wayang. Di bawah ini salah satunya gambaran ritual ini teman-teman

Ngomong-ngomong soal ludruk dan wayang , itu adalah salah dua dari kesenian yang ada di Kota Pahlawan ini. kalian tentunya sudah pada tau kan ludruk itu apa? , tentunya dengan berkembangnya zaman ini ludruk di Surabaya mulai sulit di temui kalua bukan acara khusus. Emh jangan salah teman teman literasi, kalian jika berkunjung ke Surabaya, kalian bisa ke Gedung Kesenian Cak Durasim untuk melihat pertunjukan ludruk dan wayang, biasanya setiap hari sabtu kalian bisa melihat penampilan wayang secara gratis disana.

Di kota terbesar kedua setelah Jakarta , kalian pasti berfikir bahwa akan sulit menemukan tradisi serta kesenian di kota ini. Jangan salah, Kota Surabaya memiliki berbagai Event yang akan membuat kalian betah untuk mengunjungi setiap detail tempat yang ada di kota ini. Event yang selalu ada setiap tahun adalah Parade Budaya dan Bunga Vaganza, parade ini memberikan pengenalan tentang budaya yang ada di Kota Surabaya, mulai dari masyarakat , mahasiswa, anak -- anak , hingga komunitas bisa bergabung dalam acara ini. 

Acara ini adalah bentuk kegiatan untuk memperingati hari jadi Kota Surabaya, namun di balik itu, parade ini bertujuan untuk meperkenalkan budaya yang mulai luntur di jiwa arek -- arek Suroboyo , dan juga bentuk ungkapan rasa syukur atas bertambahnya usia Kota Pahlawan ini. Parade ini biasanya terdiri dari berbagai budaya yang ada di Nusantara, tak lupa parade ini juga menghadirkan mobil-mobil yang sudah di hiasi dengan bunga dan di giring mulai dari Tugu Pahlawan hingga berakhir di Taman Bungkul Surabaya.

Event yang kedua adalah Parade Juang , dimana ini adalah acara seremonial untuk mengenang jasa para pahlwan , acara ini berlangsung di tanggal 10 nopember setiap tahunnya. Proses acara ini adalah re-kontruksi para pahlawan yang berjuang melawan penjajah pada waktu itu, mulainya pertempuran di Jalan Tunjungan , Tertembaknya Jend. Mallaby , hingga perobekan bendera Belanda yang terjadi di Hotel Yamato atau kalua sekarang lebih dikenal dengan Hotel Majapahit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline