Lihat ke Halaman Asli

Khristi Rachma Puspita

Masih belajar menulis

Berdirinya Komunitas Genitri di Tengah Keresahan Stuck Dalam Menulis

Diperbarui: 24 Desember 2022   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Genitri

Sebuah komunitas didirikan untuk suatu tujuan. Tentu saja, setiap tujuan yang hendak dicapai mewakili keinginan menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada anggota-anggotanya. Begitu banyak komunitas menulis yang telah berdiri di Indonesia. Genitri salah satunya, genitri merupakan komunitas menulis yang berlambangkan lima tangan mengepal menggenggam biji genitri.

 Untuk maknanya sebagai berikut:

- Lambang tangan berarti sebuah keguyuban, saling tolong menolong, dan kerjasama

- Warna hijau tangan melambangkan kedamaian dan pertumbuhan

- Biji Genitri berwarna coklat melambangkan kestabilan dan persahabatan

- Terdapat lima garis coklat di biji genitri melambangkan karakter seperti pancasila

- Cahaya hijau muda di sekitar genitri berarti kebaruan, muda, dan regenerasi. 

- Secara keseluruhan akan mirip huruf "G" sebagai inisial Genitri

Diawali dari keresahan beberapa orang penulis tentang kekhawatiran tulisannya atau hasil karyanya tidak diterima oleh khalayak sebagai sebuah karya yang bagus. keresahan tersebut semakin menjadi saat beberapa rekan penulis mengalami proses kurasi sedemikian hingga, dianggap jelek dan kurang mumpuni untuk dianggap sebagai sebuah karya tulis. 

Lahirnya komunitas genitri digagas oleh Bapak Singgih Pramu S. serta Ibu Iis Singgih untuk menampung penulis-penulis dari segala usia, mengembangkan bakat menulisnya tanpa takut akan opini jelek atau kurang bagus. Jargon Menulis Dengan Bahagia sengaja diusung untuk membebaskan penulis dari kata-kata henti nulis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline