Ia berdiri sebagai keluhuran budi dalam ikatan yang kuat
Terbit menjadi matahari yang terang gantikan pekat malam tempat cinta disemai
Gelap menjadi ruang yang akan ia hempaskan segera saat pintu dan jendela dibuka
Tubuhnya ikuti deras arus waktu yang memompa kehidupan tanpa ragu-ragu untuk menjadi sandaran dari harapan yang tumbuh
Hatinya selalu terbuka dengan kata-kata yang mampu mencecap sabar meskipun terkadang peluh menjadi air mata ketika batang-batang pohon mati dari asa yang ia tanam
Ia menjadi rumah yang menunggu pertanyaan-pertanyaan anak-anak muda itu sebagai penghuni yang setia
Ia adalah semesta yang tak henti hentinya terbitkan matahari setelah pekat malam bertandang
Kediri, 18 Nopember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H