Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Pantai Burjo

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13561362811432437224

Menikmati senja dengan panorama indah kota Jogja pasti menjadi salah  satu hal yang menarik yang rugi jika dilewatkan begitu saja. Hembusan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan raga serta pikiran mengiringi detik demi detik merasakan kenikmatan dunia ini. Sinar mentari yang jingga memudar terbiaskan dengan kelamnya langit malam menjadi tanda telah terlewati pergantian waktu, dari sore menjadi malam. Pastilah banyak berbagai cara untuk menikmati ini semua. Dan salah satunya dengan cara menikmati di Pantai Burjo.

Pantai Burjo, terletak di Kota Jogja. Kota dengan sebutan Kota Pelajar dan Kota Budaya, kini pantas bila disebut Kota Wisata. Banyak wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara berdatangan untuk sekedar singgah ataupun memang benar-benar ingin mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak terhitung oleh jari lagi tempat wisata disini. Mulai dari wisata di daerah gunung, Volcano Tour yang berada di lereng gunung Merapi yang berdiri gagah di bumi Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Kemudian terdapat pula situs-situs purbakala yang tersebar di seluruh penjuru DIY dari berbagai waktu dan sejarahnya masing-masing. Bangunan bersejarah pun banyak dapat kita singgahi, dan salah satu yang menjadi kebanggaan warga Jogja adalah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Rumah Raja Mataram Jogja -yang sekaligus menjadi gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta-, Sri Sultan Hamengku Buwana. Wisata malam juga terdapat disini, tepatnya sih lokalisasi atau tempat prostitusi, yaitu Pasar Kembang (Sarkem) yang menjadi salah satu tempat menabur dosa terbanyak. Dan tak lupa tempat wisata yang berada disepanjang pantai selatan pulau jawa, yang terdapat di kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Sudah bukan merupakan rahasia umum lagi akan keindahan pantai-pantai di dua kabupaten itu. Tapi, apakah ada yang tahu pantai yang terletak di kota Jogja? Ya, kota yang tidak memiliki pinggiran laut ini memiliki pantai, Pantai Burjo.

Pantai Burjo, terletak di hampir seluruh penjuru kota Jogja. Bahkan tersebar hingga daerah kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo. Namun, hanya segelintir orang yang tahu keberadaan Pantai Burjo. Benar saja jika dikatakan demikian, karena orang yang tahu tentang Pantai Burjo, tentu harus paham apa yang dimaksud Pantai Burjo. Mungkin sebelum tulisan ini dibaca oleh pembaca sekalian, hanya saya (penulis) dan beberapa teman saya yang tahu dan paham mengenai lokasi serta seluk beluk Pantai Burjo ini. Berita terkait Pantai Burjo ini pun menjadi rahasia umum, karena memang nama tempat wisata tersebut terdengar asing dan memang tak banyak orang yang tahu dan paham. Jika ada orang yang tahu tentang Pantai Burjo, belum tentu orang itu paham mengenai fenomena yang ada di Pantai Burjo ini, karena mungkin hanya mendengar sepintas mengenai hal ini.

Yak, Pantai Burjo sebenarnya bukanlah pantai sebagai tempat wisata yang anda bayangkan. Bukan pantai yang identik dengan pasir dan air laut. Hanya hembusan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan saja yang dapat ditemukan disini. Lantas dimana pasir dan air laut yang seharusnya ada di sebuah pantai? Ya memang tidak ada. Karena Pantai Burjo merupakan semacam tempat makan, tempat nongkrong yang biasa disebut “burjonan”, “warung burjo”, “nonstop-an” dan lain-lain yang  biasanya si penjual berasal dari Sunda. Kemudian apa hubungannya antara warung burjo dengan pantai?

Hubungan antara warung makan yang menjual menu khas yaitu burjo atau bubur kacang ijo dengan pantai sehingga memunculkan sebuah nama Pantai Burjo, sebenarnya tidak terlepas dari kebiasaan saya setiap sore ke salah  satu “burjonan” dipinggir jalan raya dekat rumah saya hanya untuk sekedar nongkrong sambil melihat padatnya lalu lintas kota Jogja yang padat merayap. Di tempat tersebut, entah berasal darimana terasa angin yang berhembus sepoi-sepoi yang menyejukkan hati dan pikiran disela-sela rutinitas kehidupan yang menyesakkan ini. Karena hembusannya angin laksana di pantai, saya dan teman-teman menyebut tempat itu dengan sebutan Pantai Burjo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline