Lihat ke Halaman Asli

Khozin Zaki

Khadim UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Munas-Konbes Nahdlatul Ulama 2023: Nahdliyyin & Future Sense

Diperbarui: 19 September 2023   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rombongan PWNU Bengkulu Pada Munas 2023 (Dok. Pribadi)

Di tengah hingar bingar pemanasan pesta demokrasi Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) bulan ini mengadakan satu kontemplasi penting untuk jagad peradaban, yaitu  Musyawarah Nasional (MUNAS) Alim Ulama - Konferensi Besar (KONBES) Nahdlatul Ulama Tahun 2023. Agenda penting dalam perjalanan bersejarah organisasi ini mengangkat tema besar yaitu, Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan. Tema yang sangat holistik dan mengenggam erat komitmen NU yang telah masuk ke abad kedua. 

Sebagai agenda nasional, tentu undangan dan jama'ah dari berbagai perwakilan daerah juga diundang untuk menyertai pertemuan ini.  Dari Bengkulu, bersama dengan Rombongan yang dipimpin Prof. KH. Zulkarnain Dali, M.Pd sebagai ketua pengurus wilayah, beriringan dan berkhidmat menuju agenda besar tersebut. 

Mendampingi rombongan Nahdliyyin bengkulu bagi saya adalah amanah dan keistimewaan cerita, sepanjang perjalanan saya menyaksikan magnet intelektualitas dalam kesederhanaan dalam ketakdziman jama'ah jama'ah dari berbagai daerah tersebut. Terutama ketika berada diatas kapal penyebrangan yang melintasi selat sunda. Berbincang bincang dengan beliau beliau yang sudah lama mengurusi NU, yang kalau ada kegiatan seperti ini tarikan nafasnya adalah tentang spontanisme, gitu aja kok repot.  Ya, beliau beliau ini menurut saya pengejawentahan, make it simple, but significant.

Balik ke agenda Munas Konbes NU tahun ini yang dilaksanakan di Pesantren Al Hamid Cilangkap dan Wisma Haji Pondok Gede. Ketika tiba di arena, Rawuh dan riuh nya kepulan ahli hisap dari tiap utusan majlis majlis sudah begitu terasa. Riang gembira mendaftarkan dirinya, ada juga yang beristirahat dan beribadah, sembari mendoakan lancar nya urusan hajat ulama dan umara mengawal bangsa. Kegiatan yang dimulai dari 18 sampai 20 September 2023 ini juga menjadi wahana silaturrahmi dengan para Kyai, pengurus dan jamaah NU dari berbagai daerah, lintas struktur, badan otonom, dan internasional. Keriangan bersua dan ber-muwajahah ini benar benar suatu pemandangan kultural yang renyah ketika ber-NU ria.

Rombongan NU riang gembira didalam angkot menuju arena Munas-Konbes NU 2023 (Dok. Pribadi)

Agenda pembukaan dihadiri oleh Presiden Jokowi beserta para menteri dan tokoh ini menghembuskan pesan dan rasa terima kasih yang mendalam dari beliau kepada NU, karena telah menjaga toleransi dan persatuan dan komitmen kebangsaan.  Beliau menambahkan, Kekuatan besar Nahdlatul Ulama yang dikonsolidasikan juga akan terus menjadi "growth key" untuk menggenggam masa depan. Sebuah era yang hemat beliau tidak perlu ditakuti, tapi harus disambut hangat dengan posisi siaga. 

Sebagaimana kita ketahui, Munas yang notabenenya juga merupakan salah satu forum tinggi dalam organisasi nahdlatul ulama yang sekurang kurangnya berdasarkan Anggaran Rumah Tangga (ART) NU yang dari Muktamar NU yang ke 34 di Lampung perlu digelar paling tidak sebanyak dua kali dalam satu kali masa khidmah PBNU. berdasarkan catatan sejarah yang saya sadur dari berbagai sumber, setidaknya telah dilaksanakan 14 kali sejak tahun 1981 di Yogyakarta hingga terakhir pada tahun 2021.  

Sidang Pleno Munas Alim Ulama -Konbes NU 2023 (Dok. Pribadi)

melalui munas yang menjadi forum para pengurus dan alim ulama ini berkumpul selalu menghasilkan pandangan pandangan khusus dan keputusan krusial dalam perjalanan jama'ah dan bangsa. Sebagai salah satu tamsilah, salah satu point penting dari hasil Munas 2021 adalah terkait dengan isu perdagangan dan penarikan pajak karbon untuk kelestarian lingkungan. Which is, pada pekan pekan ini beberapa stakeholders akan melaunching bursa perdagangannya dan aplikasi platform transaksinya. What A Sense of Future From NU. 

Kemudian yang saya rasakan  Dari tema, main event dan side event munas tahun  ini, seperti Lakpesdam NU Research Forum dan Halaqoh Netizen Nahdliyyin saya tambah haqqon meyakini NU senantiasa juga  berpijak pada kebaikan kebaikan hari ini, yaitu untuk melindungi dan mendampingi kesholehan umat serta masyarakat yang terus terdidik dan beradaptasi di berbagai persimpangan dan tensi situasi yang panas dingin. Dimana muaranya menurut saya adalah bagian dari kerjasama dan amaliyah jam'iyyah untuk disiplin dalam kezuhudan mengaji dan mengkaji.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline