Perjalanan Makassar - Mamuju atau sebaliknya sdh sangat sering saya lakukan dalam 2 tahun terakhir. Hampir tiap 2 kali dalam sebulan bahkan sekali sepekan melahap jalur Sulawesi sepanjang 450 km baik dengan menggunakan Bus atau mobil sendiri.
Terdapat cerita di setiap perjalanan, termasuk perjalanan saya pulang malam ini.
Perjalanan ini lebih mengisahkan tentang saya dan PIPOSS sebuah PO bus yang telah lama melanglang buana di jalur Sulawesi.
Kali ini adalah perjalanan menuju Polewali Mandar. Biasanya sering menuggu bus lewat di Pintu masuk KIMA atau depan Hotel Arbor Makassar.
Saya agak malas masuk terminal. Turun dari bus kemudian jalan kaki sekitar 75 meter. Tapi sepertinya kebiasaan ini sudah berubah. Pemumpang saat ini sudah tidak turun lagi dari bus untuk bayar karcis di terminal Regional Daya Sudiang.
Ditemani @zulkifli, salah satu anak Unhas jurusan teknik mesin asal Majene kami berdiri di pinggir jalan menunggu bus lewat. Puluhan bus telah lewat. Ada yg tujuan trayek Topoyo, Mangkutana, Toraja, Palopo, dll
Nampak dari jauh bus Piposs yang saya akan ceritakan pun semakin mendekati. Saya pun melambaikan sebagai isyarat saya butuh tumpangan ke Majene.
Saya sebutnya Majene, padahal destinasinya ke Polewali.
Ada hal berbeda antara bus Mamuju dengan bis Piposs Majene ini. Puluhan barang dalam karung nampak menghiasi lorong belakang dan lorong kursi.
"Ini mungkin barang pedagang - pedagang Majene, Wono dan Polewali" ujarku dalam hati.
Pengennya cancel untuk naik. Soalnya malam ini buruh rehat untuk tur Polewali Mandar yang rencanakan besok. Insya Allah .