Lihat ke Halaman Asli

Khotibul Umam

Mahasiswa

MPM UTM Manfaatkan Daun Kering yang Berserakan Menjadi Pupuk Organik Cair

Diperbarui: 20 Juli 2023   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Manfaatkan Daun Kering yang Berserakan Menjadi Pupuk Organik Cair

Mahasiswa pengabdian masyarakat kelompok 02 Universitas Trunojoyo Madura memanfaatkan limbah daun kering yang berserakan menjadi pupuk organik cair. Pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan di Balai Pertemuan Desa Napo Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang pada hari Jumat (14/07/2023). Pembuatan pupuk ini dilatarbelakangi oleh petani Desa Napo Laok  yang kesulitan mencari pupuk untuk lahannya, sehinnga para AB DIMAS 02 UTM menawarkan solusi tersebut.

Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura di bawah bimbingan bapak Edy Purwanto S.Pd., M.A. sedang melakukan pengabdian masyarakat di Desa Napo Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura. Dalam upaya menuju  pembangunan berkelanjutan, mahasiswa ABDIMAS 02 UTM memanfaatkan limbah daun kering menjadi pupuk organik cair. Ide solutif ini sangat bermanfaat bagi masyarakat utamanya bagi seorang petani, karena pupuk organik cair ini dapat digunakan di semua jenis lahan.

Zam-zam salah satu tim ABDIMAS 2 UTM menyampaikan bahwa hal yang melatarbelakangi pembuatan pupuk organik cair ini adalah banyaknya limbah daun kering yang berserakan di sekitar makam. Alih-alih hanya dibakar, tim kami menemukan inovasi dari limbah tersebut yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pembuatan pupuk ini juga sangatlah mudah dan ekonomis, dimana semua bahan yang digunakan dapat dengan mudah dijumpai dimanapun.

"Jika ingin membuat pupuk ini caranya sangatlah mudah hanya cukup dengan mencincang daun kecil-kecil, lalu dimasukkan ke dalam galon untuk proses dekomposisi. Setelah itu ditambahkan EM4 sebagai dekomposer dan gula merah cair, kemudian tutup wadah dan tunggu hingga 14 hari untuk siap digunakan," ujarnya.

dokpri

Mahasiswa pengabdian masyarakat kelompok 02 Universitas Trunojoyo Madura memanfaatkan limbah daun kering yang berserakan menjadi pupuk organik cair. Pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan di Balai Pertemuan Desa Napo Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang pada hari Jumat (14/07/2023). Pembuatan pupuk ini dilatarbelakangi oleh petani Desa Napo Laok  yang kesulitan mencari pupuk untuk lahannya, sehinnga para AB DIMAS 02 UTM menawarkan solusi tersebut.

Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura di bawah bimbingan bapak Edy Purwanto S.Pd., M.A. sedang melakukan pengabdian masyarakat di Desa Napo Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura. Dalam upaya menuju  pembangunan berkelanjutan, mahasiswa ABDIMAS 02 UTM memanfaatkan limbah daun kering menjadi pupuk organik cair. Ide solutif ini sangat bermanfaat bagi masyarakat utamanya bagi seorang petani, karena pupuk organik cair ini dapat digunakan di semua jenis lahan.

Zam-zam salah satu tim ABDIMAS 2 UTM menyampaikan bahwa hal yang melatarbelakangi pembuatan pupuk organik cair ini adalah banyaknya limbah daun kering yang berserakan di sekitar makam. Alih-alih hanya dibakar, tim kami menemukan inovasi dari limbah tersebut yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pembuatan pupuk ini juga sangatlah mudah dan ekonomis, dimana semua bahan yang digunakan dapat dengan mudah dijumpai dimanapun.

"Jika ingin membuat pupuk ini caranya sangatlah mudah hanya cukup dengan mencincang daun kecil-kecil, lalu dimasukkan ke dalam galon untuk proses dekomposisi. Setelah itu ditambahkan EM4 sebagai dekomposer dan gula merah cair, kemudian tutup wadah dan tunggu hingga 14 hari untuk siap digunakan," ujarnya.

Adapun mahasiswa penanggung jawab yang melakukan kegiatan pembuatan pupuk organik cair yakni, Syah Zam Zam Bazaraghna A. – Mahasiswa Agroekoteknologi UTM, Alifia Rusydah Fitria Dewi – Mahasiswi Ilmu Kelautan UTM,  Gagah Putra Perdana– Mahasiswia Teknik Mekatronika UTM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline