UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia, terutama di sektor kuliner. Usaha kuliner tidak hanya menawarkan peluang bisnis yang luas, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Dengan keragaman cita rasa dan kreativitas, UMKM kuliner mampu menarik minat konsumen sekaligus menghidupkan ekonomi setempat.
UMKM kuliner memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan lapangan kerja. Banyak usaha kuliner yang dikelola oleh keluarga atau komunitas setempat, sehingga menciptakan lapangan kerja bagi penduduk lokal. Hal ini membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
" Sejak saya di UMKM ini warung saya ramai. Ini membantu saya mencukupi dan mengembangkan usaha saya di bidang kuliner, juga bisa memberikan peluang kerja pegawai- pegawai saya," kata bu ami, pemilik kedai pecel ayam pada wawancara di UMKM parkir timur.
Selain itu, UMKM kuliner banyak menggunakan bahan baku lokal, yang secara tidak langsung turut memberdayakan petani dan produsen bahan baku lainnya.
Kepuasan dan loyalitas pembeli terhadap UMKM kuliner juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan bisnis ini. (hasil kuesioner yang di isi oleh 20 orang pembeli) 78 % pembeli mengaku puas dengan kualitas dan variasi makanan yang ditawarkan UMKM kuliner. Mereka juga mengapresiasi pelayanan yang lebih personal dan ramah.
"Saya sering membeli makanan dari UMKM karena rasanya enak dan pelayanannya bagus. Selain itu, saya merasa lebih dihargai sebagai pelanggan," ungkap Hasna, seorang pembeli pada wawancara di UMKM parkir timur
Kepuasan dan loyalitas pelanggan ini merupakan aset berharga bagi UMKM kuliner untuk mempertahankan bisnis mereka di tengah persaingan yang ketat, tidak hanya memuaskan selera konsumen, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya kuliner Indonesia benjadi tujuan mereka. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang ingin menikmati keunikan kuliner setempat.
Penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan pegawai di warung nasi goreng UMKM parkir timur GBK ( Gelora Bung Karno). Wawancara ini bertujuan untuk memahami bagaimana warung nasi goreng, sebagai salah satu bentuk UMKM kuliner, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya terhadap ekonomi lokal.
Warung nasi goreng yang menjadi subjek wawancara karena telah beroprasi selama lebih dari 5 tahun. Warung ini dimulai oleh seorang pengusaha lokal yang melihat potensi besar dalam bisnis kuliner.