Lihat ke Halaman Asli

Ruang Lingkup Retorika: Enam Elemen Dakwah

Diperbarui: 12 Juni 2024   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr. KH. Syamsul Yakin MA.

Ruang lingkup mengacu pada jangkauan materi yang dibahas atau diteliti, seperti fokus, lokus, dan lainnya. Dalam konteks dakwah, ruang lingkup mencakup topik utama dan sub-topik, termasuk definisi, bentuk, dan elemen-elemen dakwah seperti pendakwah (dai), audiens (mad'u), konten (maddah), dan media yang digunakan. Ini juga mencakup target dakwah, faktor-faktor keberhasilannya, dan hubungannya dengan ilmu terkait.

Secara linguistik, dakwah adalah kata dalam bahasa Arab dalam bentuk masdar (kata benda verbal). Dalam bahasa Indonesia, kata ini berarti memanggil atau mengundang. Dengan demikian, kegiatan dakwah melibatkan orang, baik yang berdakwah (da'i) maupun yang didakwahi (mad'u), menjadikan dakwah sebagai usaha manusia yang signifikan.

Secara ontologis, dakwah adalah bentuk komunikasi yang unik di mana seorang pendakwah menyampaikan pesan yang sesuai dengan ajaran Qur'an dan Sunnah. Tujuannya adalah agar audiens (mad'u) melakukan perbuatan baik sesuai dengan pesan-pesan tersebut.

Secara epistemologis, sumber pengetahuan untuk dakwah ditemukan dalam Qur'an dan Hadits. Ini berarti metode bayani, yang menjelaskan ayat-ayat Qur'an dengan ayat lain, Hadits, atau Hadits lain, digunakan untuk menjelaskan dakwah.

Secara aksiologis, dakwah memiliki banyak manfaat. Menurut ayat-ayat dan hadits-hadits, manfaat dakwah dibagi menjadi tiga: manfaat bagi da'i, seperti memenuhi kewajiban berdakwah dan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.

Ruang lingkup dakwah mencakup tiga bentuk. Pertama, dakwah bil lisan, yaitu dakwah verbal yang mencakup ajaran utama Islam: akidah (aqidah), ibadah, dan akhlak (akhlaq). Kedua, dakwah bilhal, yang menekankan tindakan di bidang seperti kerja sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, yang memiliki dampak lebih langsung pada mad'u. Ketiga, dakwah bil qalam, yang melibatkan dakwah melalui tulisan, juga dikenal sebagai dakwah literasi.

Dakwah juga mencakup enam elemen yang saling terkait. Yang pertama adalah dai, yang harus cerdas secara intelektual dan spiritual, serta menjadi teladan bagi mad'u. Elemen kedua adalah mad'u, audiens dakwah, dari berbagai kelas sosial. Elemen ketiga adalah konten (maddah), yang berasal dari Qur'an dan Hadits dan mencakup akidah, syariah, dan akhlak. Elemen keempat adalah media dakwah, yang terus berkembang seiring waktu. Elemen kelima adalah metode dakwah, dengan tiga metode utama: kebijaksanaan (bilhikmah), ceramah, dan diskusi. Elemen keenam adalah efek atau dampak dakwah, yaitu hasil yang dicapai melalui teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Pendekatan melihat isu-isu dakwah dari perspektif sosial, budaya, dan agama. Strategi melibatkan perencanaan, seperti strategi personal, rasional, dan spiritual. Metode adalah cara-cara dakwah yang dipilih, seperti kebijaksanaan dan nasihat yang baik (An-Nahl 125). Teknik melibatkan penggunaan praktis dari metode-metode ini.

Target dakwah adalah seluruh umat manusia. Nabi Muhammad mengatakan bahwa para nabi seperti saudara dengan satu agama, Islam, tetapi syariat mereka berbeda (HR. Bukhari dan Muslim).

Faktor keberhasilan dakwah mencakup banyak aspek, seperti penggunaan teknologi dan pemilihan pendekatan, strategi, dan metode yang tepat. Dalam praktiknya, mengembangkan retorika dakwah yang efektif sangat penting, memerlukan bahasa standar, berbasis data, dan konten yang berdasarkan penelitian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline