Lihat ke Halaman Asli

Kholil Rokhman

IG di kholil.kutipan

Sepertinya Messi dan Dybala Tak Bisa Main Bersama

Diperbarui: 3 Oktober 2017   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Getty Image

Pelatih Argentina Jorge Sampaoli memilih memainkan Lionel Messi dan Paulo Dybala secara bersama saat Argentina ditahan Uruguay dan Venezuela dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 bulan lalu. Messi memang memberi bius luar biasa dengan pergerakannya, sementara Dybala belum juga menemukan sentuhannya di Timnas Argentina.

Namun, dua pemain itu menjadi striker yang tajam di klub masing-masing. Di Liga Italia, Paulo Dybala telah mencetak 10 gol bagi Juventus. Pencapaian itu membuat Dybala menjadi pencetak gol terbanyak sementara Liga Italia. Sementara, Messi sudah membuat 11 gol bagi Barcelona di Liga Spanyol. Pencapaian itu juga membuat Messi menjadi pencetak gol terbanyak sementara Liga Spanyol.

Ada kesamaan dalam diri Messi dan Dybala ketika berada di klub. Messi di masa kepelatihan Ernesto Valverde memang dipasang sebagai striker bayangan. Berbeda dengan Messi di masa Luis Enrique yang dipasang di penyerang sayap.

Karena dimainkan sebagai striker bayangan, Messi mampu memiliki ruang lebih banyak. Imbasnya, dia kembali sangat tajam. Bahkan, ketajamannya mampu melewati Luis Suarez.

Hal yang sama juga terjadi pada Dybala. Pada sebuah kesempatan Dybala mengaku sangat bahagia diberi keleluasan bergerak karena posisinya sebagai striker bayangan. Imbasnya, pemain ini pun mendapatkan peluang mencetak gol lebih banyak dan bisa membuat banyak gol.

Masalahnya, kedua pemain ini tak bisa berada di posisi yang sama dalam satu tim. Messi dan Dybala tak bisa menjadi striker bayangan secara bersamaan. Jika dimainkan bersama dan kebiasaan menjadi striker bayangan masih ada di benak mereka, maka Argentina akan kesulitan mencetak gol.

Imbasnya bukan hanya itu, namun Icardi yang kemungkinan dimainkan di posisi penyerang tak akan mendapatkan pasokan yang bagus karena Messi dan Dybala lebih sibuk ingin mendapatkan ruang lebih luas.

Maka, sepertinya Sampaoli harus memilih Messi atau Dybala saat Argentina melawan Peru dan Ekuador. Dua laga itu menjadi laga penentu bagi Argentina untuk lolos ke Piala Dunia 2018. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline