Argentina dan Uruguay berniat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Kebetulan, dua negara itu memang bertetangga. Namun, niatan ini dikritik oleh politisi setempat.
Dikutip ESPN, para politisi mempertanyakan potensi mengabaikan kepentingan lain demi jadi tuan rumah piala dunia. Hal itu diungkapkan berkaca dari cerita Brasil membangun stadion sepak bola untuk perhelatan Piala Dunia 2014.
Brasil dinilai mengabaikan pembangunan yang lebih penting. Sebab, masih ada sekolah dan rumah sakit yang rusak. Namun, negara tersebut malah memperbaiki stadion untuk sepak bola. Sekadar diketahui, stadion besar di Brasil direnovasi untuk ajang akbar empat tahunan tersebut.
Nah, hal itulah juga yang dikhawatirkan oleh politisi setempat terkait niatan Argentina dan Uruguay menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Dikhawatirkan Argentina dan Uruguay akan mengalami nasib seperti Brasil.
Untuk bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030, Argentina dan Uruguay harus bersaing dengan negara lain. Sampai saat ini, selain dua negara tersebut, ada Tiongkok yang berniat menjadi tuan rumah.
Jika Argentina dan Uruguay menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 maka itu akan menjadi kedua kalinya piala dunia diadakan di dua negara. Sebelumnya, piala dunia dilakukan di dua negara dilaksanakan pada tahun 2002 lalu. Saat itu, Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah bersama.
Sekadar diketahui pada 2030 adalah 100 tahun pelaksanaan piala dunia. Sebab, piala dunia pertama kali dilaksanakan pada 1930. Pada Piala Dunia 1930 Uruguay menjadi tuan rumah dan bertemu Argentina di final. Saat itu, Uruguay menjadi juara dunia pertama kali setelah mengalahkan Argentina 4-2. (*)
