Lihat ke Halaman Asli

Kholilul Rohman Ahmad

Publikasi merdeka dan beradab

Di Bawah Langit Mendung, PKB Sosialisasikan Pancasila di Lereng Gunung Argopuro

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jember, www.nuryasin.com || Di lereng Gunung Argopuro, Jember, Jawa Timur, pada Jumat sore (21/12/2012) yang sejuk cenderung dingin. Hawanya segar lembab. Langit di atas tertutup awan abu-abu gelap tanda akan hujan.

Wajah-wajah cerah mewarnai warga Dusun Pakel. Mereka antusias dan semangat, tidak semendung langit di atas. Dusun Pakel berada di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (DPL).

Warga Dusun Pakel, Desa Sucopangepok, Jelbuk, Jember berkumpul di pelataran masjid yang sedang direnovasi. Di pelataran itu tanpa tenda, tanpa atap terpal, beratap langit mendung.

Alami, meriah, harmonis, guyub, dan riang gembira. Kehadiran mereka untuk mengikuti kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara yang diselenggarakan oleh Nur Yasin Centre (NYC) dan Fraksi PKB MPR RI.

Antusias warga tercermin dari ibu-ibu membawa sapu lidi. Bapak-bapak menenteng sabit dan cangkul. Sementara ibu-ibu lainnya di beranda rumah warga menyiapkan minuman dan makanan kecil.

Mengapa mereka bawa sapu lidi, cangkul, dan sabit? Sebab acara sosialisasi besutan anggota Fraksi PKB DPR Nur Yasin ini dibalut dengan kegiatan bersih-bersih desa.

"Agar warga memperoleh manfaat lebih dari acara Sosialisasi Pancasila," kata Abdul Fattah, Tenaga Ahli Anggota DPR yang memberikan kalimatsambutan atasnama Anggota FPKB DPR, Nur Yasin.

Dikatakan, kelebihan program bersih-bersih dan sosialisasi Pancasila ala Nur Yasin ini, antara lain, warga desa bisa bergotong royong bersama sehingga lingkungan jadi bersih sekaligus memperoleh materi Pancasila.

Materi Pancasila disampaikan oleh Ustadz Mufti. Warga Dusun pakel yang mayoritas ber-Madura sebagai bahasa ibunya menjadi lebih mudah menangkap makna dan nilai-nilai Pancasila itu.

"Saya merasa beda saat menyampaikan Pancasila ke mereka dengan bahasa Madura dan bahasa Indonesia. Karena mereka lebih condong kemaduraannya, maka lebih pas materi Pancasila disampaikan dengan bahasa Madura," kata Ustadz Mufti.

Akhirnya hujan rintik-rintik turun di Dusun Pakel setelah sila kelima tuntas disampaikan. Awan gelap dan hujan memunculkan aroma khas Dusun Pakel sore itu. Maka Tuntas sudah sosialisasi Pancasila versi bahasa Madura oleh Ustadz Mufti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline