Lihat ke Halaman Asli

Kholilul Rohman Ahmad

Publikasi merdeka dan beradab

Sambut Pemilu 2014, PKB Pertahankan Sistem Suara Terbanyak

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_136032" align="alignright" width="300" caption="Dari kiri ke kanan: Marwan Jafar, Ida Fauziyah, Saan Mustofa, Arwani Thomafi, Viva Yoga Mauladi, Nico Harjanto. foto: Alam Sekretariat DPP PKB)"][/caption] JAKARTA, www.fraksi.pkb.or.id,-- Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A Muhaimin Iskandar berharap peraturan-peraturan Pemilu 2014 segera disusun secara cermat dalam waktu yang cukup untuk menghindari ketidakpastian hukum menjelang Pemilu. Pengalaman Pemilu 2009 membuktikan banyak ketidakpastian hukum dan menimbulkan gejolak internal partai, terlebih munculnya peraturan setelah pemilu dilaksanakan. Untuk mendorongnya, PKB mendukung tetap dipertahankan sistem suara terbanyak. “Bahkan setelah Pemilu aturan belum ada. Baru setelah pemilu muncul peraturan tiga versi. Versi KPU, versi MA, dan versi MK. (Akibat ini, red.) di PKB ada yang berantem,” katanya. Hal tersebut disampaikan Cak Imin, panggilan populernya, saat berpidato pembukaan Dialog Publik “Menciptakan UU Pemilu Menuju Pelembagaan Demokrasi Elektoral yang Proporsional dan Berkeadilan” di Kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta, Minggu (9/10/2011). Hadir dalam dialog sebagai narasumber Saan Mustofa (Fraksi Partai Demokrat), Arwani Thomafi (Fraksi PPP), Viva Yoga Mauladi (F-PAN), Ida Fauziyah (Fraksi PKB), dan Nico Harjanto (Rajawali Institute). Dialog dimoderatori Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Ja’far. Dikatakan, PKB tidak ingin mengulang lagi ketidakpastian-ketidakpastikan dalam sistem pemilu. Untuk itu, katanya, PKB mengajak teman-teman semua dari semua partai politik untuk bahu-membahu bersatu padu menuntaskan UU Pemilu dengan cepat. “Sehingga setiap partai politik bisa menyiapkannya diri dengan baik. Pemilu lima tahunan menjadi forum kita secara sehat, demokratis, dan transparan untuk melahirkan sistem yang ajeg, kokoh, kuat. Demi melahirkan pemerintahan yang kuat pula,” kata Cak Imin. Zaman Bergolak, Pendaftaran Caleg Bulan Desember Menurut Ketua Umum DPP PKB ini, saat ini kita sedang memasuki apa yang disebut zaman bergolak atau zaman bergerak. Hal ini terjadi merupakan kelanjutan dari situasi yang luar biasa dari kristalisasi sistem-sistem yang kita bangun. Dikatakan, sehingga kita perlu bahu-membahu, teman-teman pers kita ajak untuk ikut mendorongnya, dan semua elemen bangsa dan civil society dilibatkan. PKB sendiri akan membuka pendaftaran caleg paling awal bulan Desember ini. “Teman-teman muda yang siap bertanding dengan suara terbanyak jangan mau kalah dengan senior senior. Maka dari itu peluang mendulang suara sebanyak-banyaknya dengan sistem suara terbanyak harus kita pertahankan. Dan PKB mendukung untuk dipertahankan suara terbanyak,” katanya. Cak Imin mengajak bekerja untuk pemilu dengan menggunakan logika politik, bukan logika uang. Karena dengan komitmen ini semua Caleg nanti di akhir Desember ini sudah mulai konsolidasi supaya tidak ada waktu lagi kecuali mendekati konstituen, berbicara dengan mereka, dan bekerja dengan logika politik bukan logika uang. “PKB ingin mengajak semuanya, bahwa pemilu adalah logika politik. Pemilu adalah logika memperebutkan pengaruh dan aspirasi politik. Bukan logika uang. Apalagi logika-logika yang tidak rasional,” kata Cak Imin menutup pidatonya. (nuruzzaman amin, maman) KETERANGAN FOTO: Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar berpidato dalam acara Dialog Publik ‘Demokrasi Elektoral’ di Kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta, Minggu 09 Oktober 2011. Dialog dimoderatori Ketua Fraksi PKB Marwan Ja’far. Dari kiri ke kanan: Marwan Ja’far, Ida Fauziyah, Saan Mustofa, Arwani Thomafi, Viva Yoga Mauladi, Nico Harjanto. [foto: Alam Sekretariat DPP PKB]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline