Kini hari kelahiranku telah kembali
Ia membawa segenap harapan yang masih dalam bayang
Apapun itu,
Aku tak bisa menyebutnya satu per satu
Kini hari kelahiranku telah kembali
Ia memberiku kado-kado berpita warna
bermacam-macam barang yang tak pernah terbayang
Namun sayang, bukan itu yang aku harapkan
Saat acara dimulai, tepat di teras rumah
Aku menghentikan waktu sejenak
Menyempitkan mata tuk menajamkan penglihatan
Ternyata benar, kau datang menghapus janji yang sebelumnya dituliskan
Meski dengan tangan hampa, namun tak mengapa
Sebab hadirmu saja
Adalah kado paling istimewa dari sang kuasa
Malang, 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H