Lihat ke Halaman Asli

Anak Milenial

Diperbarui: 29 April 2019   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saban pagi ayah pergi ke sawah belakang rumah
Bersama mesin kuno abu-abu yang ia rawat sejak anak pertama lahir
Terpancar keteguhan hati dan kemantapan jiwa dari tangannya yang kasar
Disitulah anak-anak mereka berlindung
Dari segala sakit, resah, dan apapun yang membuat mereka tidak bisa tidur

Sedang ibu, ia masih saja setia dengan segala hal sederhana
Mulai dari tahu, tempe, dan nasi yang ia tanak dengan air mata
Membuat anggota keluarga terbatuk-batuk saat melahap hidangan di meja tua
Tak kuat menanggung derita

Dan ia
Anak laki-laki pertama
Tak tahu apa-apa
Hanya makan minum dan menghabiskan kuota
Jika ditanya, kenapa?
"Anak millenial" katanya

Sungguh berbahaya!

Malang, 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline