(Merangin, 08 september 2020), Kholila (501180212) Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, melaksanakan kegiatan magang (PPL), kegiatan ini dilaksanakan di Jln. Kemang manis, Kec. Pemenang, Kab. Merangin.
Kedelai merupakan bahan baku utama pengolahan pangan seperti tahu, tempe, kecap dan lain-lain. Konsumsi bahan pangan yang berasal dari kacang-kacangan khususnya kedalai di Indonesia merupakan tantangan serius untuk mempertahankan kelangsungan pengembangan produksi agar mencapai swasembada komoditas tersebut.
Tempe merupakan sumber protein tinggi yang harga per satuan unit lebih murah apabila dibandingkan dengan sumber protein asal hewani seperti daging, susu dan telur. Harganya juga relatif murah, proses pembuatannya sederhana dan mudah, kandungan gizinya pun cukup tinggi. Beberapa khasiat tempe bagi kesehatan antara lain menurunkan kolesterol, antidiare dan antioksidan.
Proses pembuatan tempe diperlukan bahan- bahan seperti biji kedelai, ragi tempe. Pertama, kedelai dicuci dengan air mengalir hingga bersih, kemudian rendam kedelai selama 5 jam, Setelah selesai direndam, lalu cuci kembali rendaman kedelai sampai bersih. Selanjutnya, rebus rendaman kedelai yang telah dicuci bersih selama 30 - 45 menit, setelah itu rendam selama satu malam. Langkah berikutnya, kupas kulit ari kedelai yang telah direndam semalam dengan menggunakan tangan atau memanfaatkan mesin, setelah itu cuci hingga bersih. Kukus selama 20 menit, kemudian angkat dan dinginkan sejenak lalu taburi ragi temped an aduk hingga rata. Setelah itu, bungkus kedelai dengan menggunakan daun pisang maupun plastik, sesuai yang diinginkan. Proses fermentasi pun akan membutuhkan waktu 2 hari dengan suhu ruangan normal. Jika kacang kedelai sudah tertutup oleh jamur secara merata, maka tempe sudah matang dan siap diolah menjadi berbagai hidangan.
Proses pengolahan kedelai menjadi tempe Merangin sangat penting artinya karena pengolahan tersebut dapat menentukan baik butuknya kualitas produk yang akan dihasilkan. Industri tempe sangat memperhatikan proses produksnya, Hal ini untuk menjaga mutu dan kualitas dari produk yang akan dipasarkan sehingga dapat menaraik konsumen. Tempe Merangin memproduksi tempe sekitar 4.000 bungkus/minggu dengan menggunakan bahan baku sebanyak 1000 kg dan tenaga kerja sebanyak 3 orang.
Cara mereka dalam mempertahankan usaha home industry tempe yang sudah berdiri selama 10 tahun ini bukan lah mudah. Dan mereka sendiri cukup mempunyai pesaing dalam bidang home industry tempe ini, namun dengan cara mempertahan kan citra rasa khas tempenya, pelayanan secara maksimal dan mencari peluang untuk pemasaran yang lebih luas membuat usaha home industry tempenya bisa bertahan sampai sekarang dan bahkan lebih meluas. Jika proses manajamen dilakukan dengan baik maka sebuah industri dapat terstruktur dengan baik dan begitu sebaliknya
KHOLILA
FEBI UIN STS JAMBI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H