Desember, bulan penutup di setiap tahun kehidupan. Senja indah dengan pesona matahari berwarna kuning kemerahan di ufuk barat menemani langkah Oliv menuju rumahnya. Dia baru saja menghabiskan waktu libur hari ini bersama sahabat-sahabat yang sangat ia sayangi. Semilir angin terhirup hingga menyejukkan hatinya, mengusik kepedihan yang slama ini ia rasakan.
Sahabat adalah segalanya bagi Oliv. Gadis belia yang cantik, anggun, dengan tubuh ramping, rambut panjang lurus dan pipinya yang gembil memberikan pesona tersendiri. Ia tinggal−di satu desa yang berada ditengah kota Wonosobo−bersama Ibu dan 2 adiknya. Keluarga kecil yang selalu bahagia. Seringkali ia mencurahkan cerita hidupnya pada sang Ibu, karena saking sayangnya dia pada Ibunya. Tak cukup itu saja, dia mempunyai sahabat-sahabat yang hebat dan selalu menemaninya saat ia berada di rumah. Yap !! saat ini Oliv sekolah di Parakan, dan bulan Januari nanti ia akan prakerin di Semarang. Tiap minggu ia pulang untuk menyembuhkan rasa kangen pada keluarga dan para sahabat dekatnya.
***
“Aku putus..” Rosa mengakhiri cerita pahitnya
“Yaudahlah, daripada kamu nyesel nantinya, mending kamu tahu sekarang dan berusaha menjauhinya tapi tetap berteman dengannya” Begitulah yang dapat Oliv katakan sekitar 2 bulan yang lalu ketika Rosa putus dengan Yuggha−pacarnya waktu itu−dan Rosa bisa membuktikan kalau dia tetap baik-baik saja tanpa Yuggha disisinya. Selang beberapa waktu setelah Rosa putus dengan Yuggha dan keadaan Yuggha masih contact dengannya, tiba-tiba saja Yuggha menceritakan sahabatnya yang sedang jomblo dan ingin mencari pendamping hatinya saat ini. Dengan berfikir pendek, Rosa mengira kelakuan sahabat Yuggha akan sama seperti dirinya, yang suka merokok dan main-main, tapi firasatnya tak tepat. Setelah Rosa berusaha mengenali Enang−sahabat Yuggha−ternyata anaknya baik, dari setiap kata-katanya di sms membuktikan bahwa dia adalah sosok yang tulus, dewasa dan menyenangkan. Sampai sekarang mereka belum pernah bertemu dan belum merencanakan untuk bertemu.
Siang ini Rosa bercerita pada Oliv dan sahabat mereka tentang cowok baru yang dikenalkan oleh mantannya banyak cerita menurut pandangan Rosa tentang seorang Enang, akhirnya mereka memutuskan lebih baik Enang dikenalkan pada Oliv.
“Haha enak aja, emangnya aku apa? Main ambil keputusan aku yang dikenalin” Oliv mengelak keputusan sahabatnya.
“Kamu jomblo kan? Pengen punya pacar? Apa salahnya deketin dia” Kata Phy sahabat Oliv yang paling kecil dan cerdas.
“Ah tapi gimana ya”
“Gamau? Yaudah , jangan nyesel yaaaa”
“Aaaa iya iya jadi, gpp deh, lumayan hehehe”
“Halaaah kamu tuh!!” Akhirnya setelah Oliv di kasih nomor Enang dan Enang juga udah dapat nomor Oliv dari Yuggha yang dikasih Rosa. Awalnya biasalah namanya PDKT tuh malu-malu mau gitu. Apalagi ini sama-sama belum ketemu, hanya sekedar melihat muka masing-masing dari Facebook, jadi belum bisa akrab seperti seseorang yang mengenal langsung dalam kenyataan.
***
Hari ini Ifha dan Rosa main ke rumah Oliv. Ada sedikit yang aneh, Ifha merasa kebingungan melihat Oliv dan Rosa yang sedari tadi senyam-senyum seperti saling meledek.
“Ada apa sih?” Heran Ifha
“Iki sek kasmaran..” ucap Rosa
“Leeehh apaan sih kamu” kata Oliv menutupi raut mukanya yang terlihat malu. Kemudian Rosa menceritakan kronologi perasaan Oliv yang sedang PDKT dengan Enang, sembari membuka profil facebook Enang dan melihat profile pic-nya. Tuntas cerita itu, gantian Ifha yang ngeledekin Oliv. Akhirnya merekapun tertawa bersama menyelimuti kebahagiaan persahabatan ini.
“Semoga memang dia yang terbaik untukmu” Kata Ifha sesekali melempari senyum nakal untuk Oliv. Oliv hanya mengangguk tanda iya dengan optimis untuk mendapatkan cinta yang tulus dari Enang setelah mereka jadian nantinya.
***
Tahun baru telah lewat. Bulan Januari 2012 ini Oliv harus melaksanakan tugasnya untuk prakerin di Semarang. Parakan aja udah ia rasakan jauh banget dari sosok Enang yang selalu membayangi fikirannya, apalagi ini ia harus tinggal di Semarang untuk waktu yang tidak sebentar. Hubungan mereka hanya sebatas dari Handphone. Tapi hasilnya, mereka sudah bisa mengenal satu sama lain, mulai akrab dan enjoy menjalani hubungan walaupun belum berpacaran. Enang selalu ngertiin Oliv. Ia memanfaatkan kedewasaannya untuk menghadapi Oliv yang menurutnya masih harus terus dibimbing. Olivpun sadar setiap ungkapan Enang memang membuat dia menjadi benar.
Selang beberapa bulan, Oliv iseng buka-buka facebook Enang dan membuka informasi facebooknya. Ternyata tak di sangka, tak diduga, pokoknya entah ini benar atau tidak Oliv merasa terpukul, ia serasa telah dibohongi. Status hubungan Enang adalah “BERPACARAN”. Glekkkk !!! langsung saja deh Oliv menyelidiki kebenaran status hubungan Enang ini. Awalnya Enang nggak jujur dan nggak ngaku pula. Padahal udah jelas statusnya itu. Akhirnya dia ngaku kalau dia emang masih berhubungan dengan orang lain. Entahlah apa cerita awal yang dia berikan untuk menarik perhatian Oliv, mungkin karena kata-kata manisnya yang selalu membuat Oliv tak bisa tidur dan membayangkan muka Enang semanis ucapannya. Waktu itu memang Oliv dan Enang belum berstatus apa-apa tapi Oliv udah ngerasa nyambung dan klop sama Enang jadi ia ngerasa kalau Enang ngasih harapan ke dia. Tapi inilah faktanya, Enang udah punya pacar sebelum mereka jadian. Pelan-pelan Oliv mulai dingin ke Enang, dia gak mau jadi pihak ke-3 hubungan Enang sama pacarnya, walaupun selama ini pacarnya nggak negur sama sekali karena mungkin aja emang pacarnya nggak tau Enang mau selingkuh, jadi Oliv lebih memilih mundur. Tapi ada aja kendalanya. Enang yang paling pandai membuat kata-kata semanis mungkin untuk terus saja menghubungi Oliv, nggak ngerasa apa yang ia lakukan dibalik ceweknya itu.
Siang ini panas begitu terik. Oliv yang sedang tak enak hati berasa suasana ini mewakili perasaannya yang sedang panas. Tiba-tiba hapenya getar−1 pesan−masih berfikir kalau Enang yang sms, gak bakalan dia hiraukan, belum sampai ia buka sms berikutnya udah menyusul. Lalu dibukanya 2 pesan yang ternyata isinya sama. Layaknya sebuah ultimatum.
“Hey mbak jadi orang tuh nggak usah sok kegatelan ya. Gak usah gangguin pacar orang melulu. Ngaca dong siapa kamu. Emang kamu hebat bisa ngerebut pacar orang. Sadar dong sadar woy !” dengan hati yang geram Oliv membaca pesan ini seakan ada dentuman keras untuk hatinya. Cepat ia balas pesan itu yang isinya “..Maaf ya bukan aku yang gatel tapi tuh cowok kamu yang terus-terusan sms ke aku! Makanya punya cowok tuh dijaga, gak kayak kelinci gitu. Dasar cowokmu buaya cap kelinci! Gak nyadar pula!” Oliv membalas pesan itu dengan sangat emosi. Dia benar-benar sakit hati udah dikatain seperti itu, dia gak tahan lagi, ingin rasanya ia pergi ke sahabatnya untuk meminta pertolngan, tapi belum sempat menghubungi sahabatnya, Catur−pacar Enang−terus saja menghubungi Oliv dan merekapun berdebat tiada henti. Lalu Oliv menghubungi Enang kalau ceweknya marah-marah karena Oliv ada hubungan sama Enang. Gak taunya yang balas tetap ceweknya. Oliv jadi makin panas dan kesel banget.
***
“Dasar pecundang! Cowok PHP, cuma omong kosong!!!” Oliv uring-uringan sendiri di kamarnya. Dalam kesendirian di keheningan malam ini, Oliv menghabiskan banyak tissue karena ia benar-benar tak bisa membendung air mata karena sakit hatinya ini. Masih untung belum sempat ketemu, jadi emosi Oliv masih bisa sedikit ditahan. Setelah tenang, ia berdoa pada Allah agar diberikan jalan terbaik dan hikmah yang baik atas kejadian ini. Setelaah kejadian itu mereka jadi Lost Contact dan Oliv coba lupain semua kata manis Enang. Dan Oliv bisa !!
Sekitar 2-3 bulan tak ada hubungan dengan Enang dan Oliv sudah benar-benar melupakan Enang, tiba-tiba dia kembali dan meminta maaf saat dulu Catur marah sama Oliv. Keadaannya sekarang Catur udah putus sama Enang, makanya dia balik menghampiri Oliv. Tau kenapa Oliv dengan entheng memaafkannya, walaupun dia tetap antisipasi agar kejadian itu tak terulang lagi.
Kemudian Oliv pulang ke Wonosobo untuk bertemu dengan sahabatnya dan meminta nasihat. “Tuh kan , kamu ya gitu mudah menerima orang lain juga mudah membenci orang itu juga”
“Aku beneran bingung gak tau musti gimana sekarang, aku sih udah mulai lupain dia, tapi dia balik gitu aja” Mata Oliv nanar menahan air mata.
“Lebih baik kamu jangan langsung percaya dengan ucapannya lagi, daripada terus-terusan nyesel dan sakit hati” Semua terdiam dalam fikirannya. Tak ada suara lagi, hanya sesekali terdengar isak dari diri Oliv. Penyesalan yang teramat tak dapat ia pendam. Mungkin ini akan lebih membuat Oliv lega.
***
Kini tepat di bulan April saat Oliv sedang prakerin lagi, Enang terus-terusan ngedeketin Oliv dengan berbagai kemanisan ucapannya, baik di sms ataupun telfonnya. Satu kelemahan Oliv adalah mudah tertarik, dan tau kenapa Oliv beneran suka sama Enang. Sejak saat inilah Oliv mulai membuka hati untuk Enang. Satu langkah Enang menang, awal yang bagus, saatnya mendekati Oliv dengan berbagai cara. Dengan perhatian yang selalu Enang kasih ke Oliv membuatnya semakin membelenggu dengan kisah ini. Enang tak sungkan untuk memanggil Oliv dengan sebutan sayang, beibh dan apalah padahal belum jadian. Pernah Oliv mengelak dengan panggilan ini, tapi Enang tetap aja ngeyel yaaa mau gimana lagi, enjoy aja deh apapun yang Enang panggil yang penting Oliv tetap aman.
Hari ini tepat hari sabtu, Oliv kebetulan pulang ke Wonosobo, dan ia sempatkan waktu kumpul dengan Phy, Ifha dan Dinda di rumah Rosa. Bertepatan juga malam ini Enang datang untuk pertemuan pertamanya dengan Oliv. Tak sia-sia Oliv pulang karena bisa bertemu dengan Enang. Faktanya yang terjadi dapat disimpulkan kalau Enang emang cakep, keren, baik, asik, perhatian, tapi masih canggung juga. Kemudian Oliv larut dalam obrolannya dengan Enang. Gak nyesek deh ketemu Enang ! Begitulah kata hati Oliv setelah ia sampai rumah dan di antar oleh Enang pulangnya.
Sepulang dari pertemuan singkat itu Oliv semakin terbayang wajah Enang sampai dia tak bisa tidur, buat makan aja gak enak, saking kasmarannya dia pada sosok asli seorang Enang. Dan percaya atau gak Oliv yang awalnya kagum jadi beneran suka.
Dibalik sana Enang juga terus mikirin Oliv. Dia juga terbayang terus oleh wajah Oliv. Sayangnya peertemuan mereka hanya sebentar karena waktu yang telah larut memaksa mereka untuk berpisah dan bertemu dalam mimpi indah.
Dua hari setelah pertemuan singkat itu, Enang nembak Oliv via telephone. Oliv gak suka ini, maunya dia di tembak secara langsung, tapi apa daya waktu yang tak memungkinkan, jadi Oliv terima saja Enang dan mereka JADIAN ! setelahnya mereka lebih dekat dengan status yang udah melambung bahwa mereka ngejalanin hubungan lebih dari teman, BERPACARAN.
***
Sudah menjadi kebiasaan bagi Oliv setiap hari sabtu ia pasti pulang ke rumah. Walau tak setiap Sabtu itu bisa bertemu dengan Enang. Tapi saat ini tanggal 2 Juni 2012 menjadi hari yang patut dikenang. Dua sahabat Oliv yaitu Ifha dan Rosa datang sore-sore demi seorang Oliv yang sedang berulang tahun di umur 17nya. Satu kejutan yang tak dikiranya, kado special cukup kedatangan sahabat dan keberadaan keluarganya. Tapi tak disangka, tepat sebelum maghrib Enang datang. Beneran jadi makin tersenyum lebar, Oliv merasa ia mempunyai banyak orang yang begitu perhatian dan sayang pada dirinya. Tiba-tiba saja Ifha dan Rosa menyeret Oliv keluar rumah, Bagus−adik Oliv−sudah membawa air, dan menyiramnya sebagai kado ulang tahunnya. Ibunya keluar dan membawa kue tart kecil diatasnya berdiri lilin dengan angka 17 yang membuat Oliv terharu, apalagi mendengar ucapan Ibunya saat itu.
“Oliv udah besar, harus semakin dewasa, ingat dahulu tepat 17 tahun silam bagaimana perjuangan Ibu melahirkan kamu…” Air mata keharuan tak dapat Oliv tahan. Bahagia dan terharu itulah yang Oliv rasakan. Didepan lilin yang masih mengobarkan api sebagai tanda harus lebih semangat untuk kedepannya, Oliv make a wish kemudian ia meniup lilin itu, lalu makan bersama. Bertubi-tubi rona kebahagiaan terpancar di wajahnya. Malam minggu paling special untuk hidupnya. Sweet seventeen yang sangat berkesan.
***
Hari ini Oliv bela-belain pulang buat ketemu Enang. Dari sore Oliv udah nunggu di rumah Rosa, tapi apa yang terjadi? Enang tak kunjung datang, malah gajeee !! Bikin Oliv makin jengkel dan ngambek.
Seiring berjalannya waktu, Oliv merasa biasa aja berhubungan sama Enang. Bahkan sering berantem karena gak ada yang mau mengalah malahan sama-sama ngebesarin ego, hingga buat Oliv benar-benar tak sanggup lagi mempertahankan hubungan ini, dan ia nyatakan PUTUS. Akhir-akhir ini Oliv jadi terbelenggu dalam kegalauan hatinya. Jujur Oliv masih sayang, buat lupain Enang tuh susah tapi udah terlanjur sakit bahkan paraaaaaah, jadi yaaah sebisa mungkin untuk tidak memikirkannya kembali.
Masa lalu itu tidak untuk dilupakan tapi untuk dikenang menjadi sebuah pelajaran. Walaupun semakin mencoba melupakan seseorang itu semakin sakit, tapi apa salahnya jika kita berusaha demi kebaikan kita. Biarlah mengalir seperti air. Dari terbiasa menjadi biasa. Tuhan itu adil kok, siapa yang pernah nyakitin tuh pasti juga ngrasain balik. Mantan itu bukan untuk dijadikan musuh, tapi mantan sebisa mungkin untuk dijadikan teman,sahabat bahkan saudara. Berawal dari teman hingga berakhir menjadi teman pula, itulah cinta dan kasih sayang manusia.
#####
SELESAI
Created By:
KHOLIFATUROKHMA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H