Lihat ke Halaman Asli

Mengemukakan Tema dalam Novel "Selamat Tinggal" Karya Tere Liye

Diperbarui: 20 Juli 2024   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karya sastra merupakan karya imajinasi pengarang sehingga bukan hanya pengarangnya tetapi penikmatnya pun akan memiliki daya imajinasi yang tinggi pada saat membaca atau mendengarkan. Karya sastra sebagai karya kreatif diciptakan selain untuk memberikan hiburan dan kesenangan juga menjadi sarana penanaman nilai, yaitu sifat-sifat atau hal-hal yang penting dan berguna bagi kemanusiaan (Mersytha, 2021).

Karya sastra juga menjadi wadah penampung imajinasi pengarang sehinga menghasilkan suatu karya tulis yang bernilai sastra dan dapat dinikmati oleh penikmat sastra. Karya sastra terdiri dari beberapa bentuk yaitu puisi, prosa dan drama. Puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang disajikan dalam bentuk bahasa yang singkat dan padat isinya. 

Prosa adalah suatu jenis karya sastra yang didalamnya terdapat tulisan-tulisan yang bebas atau tidak terikat dengan aturan-aturan seperti puisi. Prosa adalah karangan dalam bentuk bebas yang fiktif dan imajinatif. Drama adalah jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia yang dilakukan dengan gerak tubuh dan bahasa yang digunakan dalam drama bebas.

Salah satu karya sastra prosa yang sangat diminati masyarakat sampai sekarang yaitu novel. Novel merupakan cerita fiksi yang memiliki perbedaan dengan karya sastra lainnya. Hal tersebut dikarenakan novel tidak dapat dibaca diselesaikan sekali duduk. Artinya seorang pembaca memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan novel tersebut. 

Selain itu novel dibandingkan dengan cerita fiksi lainnya, novel lebih memberikan kesan meluas dan mendetail (Nurmawati, 2018). Jadi novel bisa dikatakan suatu karya fiksi yang memiliki daya tarik untuk para pembaca, dan membuat novel disukai berbagai kalangan. Perbedaan novel dengan karya sastra lainnya juga dapat dilihat dari pengutaraan, jenis pemilihan karangan, isi sebagai pusat makna, sifat serta struktur yang memuat unsur pembangun. 

Dalam sebuah novel terdapat unsur pembangunya yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan. Salah satu unsur intrinsik yang sangat berpengaruh dalam novel ialah tema. Dengan adanya tema dalam suatu novel akan menambah keestetisan dari novel tersebut.

Novel "Selamat Tinggal" karya Tere Liye sekilas menceritakan seorang anak yang bernama Sintang, dari keluarga sederhana di pulau Sumatera yang diterima di kampus ternama di Indonesia. Sintong juga seorang penjaga toko buku bajakan, dan mendapat gelar mahasiswa abadi. Dia sudah di ambang batas masa studi dan bolak-balik bertemu dekan untuk meminta perpanjangan waktu mengerjakan tugas akhir. Hingga pada akhirnya dia berhasil menyelesaikan tugas akhir itu dan mendapatkan beasiswa melanjutkan studi ke negeri kincir angin, Belanda.

Novel "Selamat Tinggal" karya Tere Liye menggangkat tema yang jarang dibahas oleh penulis lain, yaitu tentang pembajakan atau plagiarisme. Dalam novel ini, Tere Liye dengan cermat menyoroti masalah tersebut. Buku ini telah menjadi salah satu buku terlarisnya yang dikenal oleh jutaan orang di Indonesia. Novel "Selamat Tinggal" tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan sindiran kepada para pembajak, pembaca buku ilegal, atau ebook ilegal.

Para pedagang serta para konsumen benda bajakan ialah pencuri besar serta penghalang perekonomian para pengarang serta kreator produk original, Sebab pemasaran produk yang bajakan amat laris di warga di bandingkan dengan produk yang original. Di dalam novel ini dipaparkan mengenai kasus novel bajakan semacam beli novel bajakan tetapi memohon kuitansi harga novel original yang berarti menolong orang lain penggelapan pula

Dalam buku Burhan Nurgiyantoro yang berjudul Teori Pengkajian Fiksi, terdapat unsur-unsur pembangun novel yang terdiri dari plot (alur), tema, penokohan, sudut pandang, stile (bahasa) dan pesan moral. Tulisan ini akan membahas mengenai latar berupa catatan tema yang terkandung dalam novel Selamat Tinggal, sebagai berikut:

  • Pembajakan dan Plagiarisme

Tema utama yang diangkat dalam novel ini adalah pembajakan dan plagiarisme. Tere Liye membawa pembaca untuk merenungkan tentang masalah ini yang sering terjadi di masyarakat dan dunia penulisan. Melalui kisahnya, ia menggambarkan dampak negatif dari tindakan tersebut dan memberikan sudut pandang yang dalam.

  • Ketidaksempurnaan Manusia
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline