MAHASISWA UNPAM BERIKAN SOSIALISASI PEMBUATAN SABUN CUCI CAIR SEBAGAI LANGKAH MENCIPTAKAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN YANG SEHAT DI DESA PISANGAN JAYA KECAMATAN SEPATAN KABUPATEN TANGERANG
Sabun merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepas dalam kehidupan sehari-hari, Berbagai produk sabun beredar di pasaran dengan berbagai merk dan bentuk baik padat maupun cair ada dalam Masyarakat untuk mencuci pakaian, membershihkan diri dan juga mencuci piring. Namun, dengan pembelian yang terus menerus akan menimbulkan bertambahnya limbah plastik dari produk kemasan sabun tersebut. Direktur Pengelolaan Sampah Kementrian Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar menyampaikan bahwa sampah plastik di Indonesia terus meningkat.
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota di Indonesia menyebutkan bahwa jumlah sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Kesadaran dari masyarakat merupakan salah satu hal penting dalam upaya menciptakan budaya bersih untuk menjadi bagian dari karakteristik dan identitas masyarakat Indonesia. Pola pengelolaan sampah seperti kumpul-buang-angkut masih melekat dan menjadi kebiasaan yang harusnya daruma dengan 3R (reduce, reuse, recycle).
Pada 29 Oktober 2023, mahasiswa Universitas Pamulang melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Pisangan Jaya, Sepatan, Kabupaten Tangerang. Kegiatan dilakukan di Aula samping kantor kepala desa yang disediakan oleh karang taruna desa pingsan jaya. Pembuatan sabun cuci merupakan topik yang banyak dibahas dalam konteks pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan usaha, serta melibatkan berbagai metode pelatihan dan praktik pembuatan sabun.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi mengenai pembuatan sabun cuci cair sebagai salah satu upaya mengurangi penggunaan produk plastik dari pembelian sabun yang berulang. Dengan membuat sabun cuci sendiri, masyarakat dapat meminimalkan sampah plastik dan limbah rumah tangga yang dibuang dengan tidak tepat akan memberikan dampak berbahaya yang signifikan terhadap lingkungan.
Selain itu, dapat mengurangi pengeluaran masyarakat terhadap pembelian sabun dan juga menambahkan keterampilan serta pengetahuan masyarakat di desa pisangan jaya mengenai pembuatan sabun cuci cair untuk menciptakan peluang usaha baru bagi Masyarakat Desa Pisangan Jaya.
Sosialisasi diawali dengan pembukaan oleh moderator Kholifah Nur Utami, dan didokumentasikan oleh Rafly Ibrahim. Kemudian materi dipaparkan oleh Dikki Candra Tinambunan mengenai manfaat sabun cuci, dampak limbah kemasan salah satunya adalah sampah dari sabun cuci cair. Lalu, dilanjutkan dengan alat serta bahan yang digunakan, dan tahapan cara pembuatan sabun. Bahan yang diperlukan bisa didapatkan di Toko Kimia terdekat.
Kemudian, dilanjutkan dengan mempraktikan pembuatan sabun oleh rekan tim kami Ageng Diyan dan juga Raihan Fathur bagaimana cara membuat sabun dengan bahan-bahan yang telah disiapkan, sesuai dengan prosedur yang telah disampaikan oleh pemateri.