Entah mulai kapan perasaan itu tergerus dan terbawa angin setiap detiknya. Awal mula kudapi perasaan itu ketika kelas 2 SMA dan hingga tahun 2020. Meski kuharap bisa menghilang setelah ditinggalkan oleh kenangan indah ditahun itu. Namun, nyatanya ku masih memikirkan orang yang sama, tempat yanng sama dan nama yang sama.
Mungkin takdirku melupakannya belum waktunya. Hingga pada waktunya tiba, semuanya terasa tenang dan seperti aku telah menerima keadaan saat ini. Tanpa mengenalnya atau tidak. Hidupku tetap berjalan. Tidak harus melupakan dengan keras. Namun memang perlu waktu menerima keadaan, hingga sampai pada waktunya. Semua akan terasa tenang tanpa beban.
Beberapa quotes, kajian Ustad Hanan Ataki dan kajian filsafat Dr. Faiz bisa menjadi perantara dimana takdir yang kujalani sekarang, adalah takdirku. Bukan takdir orang lain dan hasil dari setiap tindakanku adalah rasa syukur.
Apapun keadaanmu sekarang. Rezeki, pendidikan, pasangan, bisnis dan lingkungan adalah bagian dari takdirmu. Jadi bersykurlah atas setiap usaha yang kamu lakukan. kamu hebat dan TUHANmu tidak pernah salah memilihkan takdir untukmu. percayalah