Lihat ke Halaman Asli

Kholid Hanafi

Seorang Guru

Nilai dan Peran Guru Penggerak Berpondasi Filosofi Pemikiran KHD

Diperbarui: 17 November 2021   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nilai dan peran Guru Penggerak, adalah bagian dari penjabaran filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD). Nilai Guru Penggerak meliputi lima unsur, yaitu : Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif dan berpihak pada murid. Nilai-nilai inilah yang menjadi dasar atau pondasi atau sifat pokok seorang Guru Penggerak, untuk menjalankan profesi luhur ini. 

Kelima nilai-nilai tersebut diatas, menjadi modal utama dalam menjalankan fungsi dan peranan Guru Penggerak, meliputi :

Guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran,

Guru penggerak mampu menggerakkan komunitas, baik intern kelompok maple disekolah, maupun ekstern seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Guru penggerak mampu menjadi coach/mentor bagi guru lain

Guru penggerak menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid.

Keterkaitan nilai dan peran guru penggerak sangat erat dan bahkan filosofi Ki Hadjar Dewantara menjiwai kita dalam proses pembelajaran, baik didalam kelas maupun pembelajaran diluar kelas. Prinsip-prinsip (1) kodrat alamiah (Kodrat alam yaitu guru dapat menerapkan nilai mandiri, reflektif dan Kodrat zaman yaitu guru dapat menerapkan nilai inovatif, kolaboratif, pembelajaran yang berpusat pada murid). (2) bersikap open, egaliter, dan menjamin kesinambungan latar belakang (kodrat alamiah) dengan materi atau perkembangan pembelajaran, dengan kata lain, tidak menghilangkan orisinalitas atau menghormati dan merawat kodrat alamiah yang dimiliki murid. (3) menghasilkan output murid yang memiliki jiwa besar, bijaksana sebagaimana standar kompetensi murid berdasarkan profil pelajar pancasila.

Strategi untuk mencapai nilai dan peran Guru Penggerak, diantaranya sebagai berikut :

  1. Menguatkan diri dengan banyak mengikuti seminar-seminar, diklat, tanpa harus diperintah atasan. Disitulah terjemahan dari MANDIRI termasuk semangat mengupdate wawasan dan referensi.
  2. Senantiasa melakukan refleksi setelah menyelenggarakan kegiatan dengan menganalisis kekurangan apa yang harus ditambahkan atau diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  3. Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat, orang tua, tenaga-tenaga ahli, dalam rangka mengembangkan potensi dan bakat minat siswa.
  4. Melakukan terobosan baru dalam KBM, menambah, memodifikasi sebuah produk KBM, agar semakin lebih baik dan memudahkan murid dalam memahami bahasan kita.
  5. Selalu berorientasi pada murid. Melayani kebutuhan murid secara paripurna.

Pihak-pihak tertentu dapat dilibatkan dalam mencapai tingkatan lebih baik dalam kegiatan, untuk saat ini khususnya, seperti :

kepala sekolah sebagai penanggung jawab,

rekan sejawat sebagai mitra untuk berkolaborasi,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline