Dunia kerja merupakan masa juang dalam penentuan nasib seseorang, sehingga perlu dipersiapkan dengan matang. Terlebih perkembangan zaman saat ini yang menjadikan daya saing di dunia kerja semakin meningkat. Salah satu persiapan yang dapat diupayakan adalah dengan mengikuti program magang. Kini magang terintegrasi dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) guna membentuk mahasiswa siap kerja yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja saat ini. Salah satu program MBKM ini adalah magang mandiri yang diselenggarakan oleh program studi (prodi) selama 4 bulan terhitung dari bulan Maret hingga bulan Juni. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa semester 6 dan akan mengkonversi sebanyak 20 SKS mata kuliah.
Pihak prodi mengirimkan mahasiswanya ke berbagai industri yang telah menjalin kerja sama dengan prodi sebagai mitra. Adapun salah satu mitra Pendidikan Masyarakat adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Daarut Tauhiid (PKBM DT). Tahun ini terdapat 3 mahasiswa angkatan 2021 yang melakukan magang di PKBM DT guna menambah wawasan dan pengalaman di luar kampus, serta menggali potensi diri, baik hard skill dan soft skill yang relevan dengan konsentrasi Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) yang mereka ambil. 3 mahasiswa tersebut adalah Mareta Aulia Abdullah, Ayu Aida Zahra, dan Kholidah Zein Nurjanah yang didampingi oleh Bapak Dr. Dadang Yunus Lutfiansyah, M.Pd. sebagai pendamping akademik dari UPI, Bapak Dadang Subagja, S.Kom. sebagai pendamping lapangan dari mitra yang menjabat sebagai Kepala Unit PKBM DT, serta Teh Laelani dan Kang Iqbal sebagai mentor dari Tim Renbang.
PKBM DT memiliki 3 pilar manfaat, yaitu program Pendidikan Kesetaraan (Diktara), Pendidikan Kecakapan Hidup (KH), dan Pendidikan Pra-Sekolah. Sehingga program di DT mencakup seluruh lapisan masyarakat dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Pendidikan Usia Lanjut (PAUL). Dengan demikian, mahasiswa dibagi fokus bidangnya menjadi 2 bagian, yaitu pada program Diktara dan Kecakapan Hidup sesuai dengan kebutuhan mitra. Pada saat pelaksanaan magang, kondisi program-program di PKBM sedang dalam tahap pengembangan dan penyesuaian dengan realitas zaman serta kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan terdapat masa peralihan struktur organisasi dan masih dalam pengadaptasian pasca Covid-19.
Selama keberjalanannya setiap mahasiswa dibimbing dan dilibatkan secara aktif dalam berbagai kegiatan sebagai upaya pengembangan program. Setelah dilakukannya pelepasan mahasiswa kepada pihak mitra, mahasiswa mengikuti pengenalan yayasan dan tata nilai budaya DT yang berlaku serta gambaran orientasi tugas-tugas yang akan dikerjakan selama magang berlangsung.
Seluruh mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang berharga. Di bagian Diktara Mareta Aulia Abdullah dan Ayu Aida Zahra berfokus pada pengembangan kurikulum Daarus Sunnah Academy yang merupakan kolaborasi antara kesetaraan dan sekolah berkuda sesuai dengan anjuran olahraga sunnah dalam Islam yaitu berkuda dan memanah. Mengingat program Daarus Sunnah Academy ini merupakan program yang baru, maka Mareta dan Ayu merancang kurikulum dari nol berdasarkan berbagai referensi baik buku maupun jurnal yang telah mereka baca, serta pelaksanaan observasi dan wawancara secara langsung ke Eco Pesantren DT. Perancangan kurikulum ini juga meliputi penyusunan silabus dan draft modul pembelajarannya.
Mereka juga turut serta dalam menjaga piket zoom meeting kelas kesetaraan, menyusun Bank Soal program kesetaraan, dan publikasi program kesetaraan melalui berbagai konten yang dibuatnya yang terdiri dari konten PPDB, konten kegiatan field trip, konten kegiatan ujian kesetaraan, dan konten kelas keterampilan serta membuat narasi berita terkait persiapan ujian kesetaraan. Mahasiswa juga turut berkontribusi dalam program SPS (Satuan Paud Sejenis) dengan mendampingi guru dalam proses pengajaran.
Selain bagian Diktara mahasiswa MBKM juga ditempatkan di bagian Kecakapan Hidup. Kholidah Zein Nurjanah berfokus pada perencanaan dan pengembangan program yang diselenggarakan baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi. Dalam tahap perencanaan ia terlibat aktif dalam pengembangan kurikulum diniyyah untuk 2 tahun kedepan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan sasaran program. Khususnya dalam materi leadership yang mana Kholidah juga menyusun silabus materinya. Pengembangan kurikulum ini ditujukkan untuk Program Pesantren Mahasiswa (PPM) dan Daarus Sunnah Academy.
Pada tahap pelaksanaannya ia memonitoring pematerian program Pesantren Masa Keemasan (PMK) Ramadhan dan PMK angkatan 63 serta program Dauroh Qolbiyah (DQ) Ramadhan dan DQ angkatan 112. Ia juga dipercaya untuk menjadi pengajar kelompok halaqoh tahsin Dauroh Virtual Ramadhan 2024. Sementara dalam evaluasinya ia merekap survey kepuasan dan evaluasi pembelajaran para santri yang kemudian dikaji secara bersama dalam rapat koordinasi.