Lihat ke Halaman Asli

Kholida Nuraini

Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 2 UNISMA

Wisuda Kebutuhan Story Media Sosial?

Diperbarui: 21 Juni 2023   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Wisuda adalah Kebutuhan Story?

Dalam era media sosial yang semakin mendominasi kehidupan kita, seringkali kita melihat tren di mana acara wisuda tidak hanya menjadi momen penting dalam perjalanan pendidikan siswa, tetapi juga menjadi alat untuk mendapatkan konten populer di media sosial. 

Fenomena ini, meskipun tampak menyenangkan dan menghibur, pada kenyataannya dapat memberatkan orangtua dari segi biaya. Biaya yang meningkat terkait dengan persiapan dan tuntutan untuk memamerkan momen wisuda di media sosial dapat menimbulkan tekanan keuangan yang signifikan bagi keluarga.

Pertama-tama, kita perlu mempertimbangkan biaya kostum dan atribut wisuda yang sering kali menjadi aspek penting dalam acara tersebut. Dalam upaya untuk menghasilkan konten media sosial yang menarik, banyak orangtua terdorong untuk membeli atau menyewa kostum dan atribut wisuda yang mahal. 

Persyaratan ini sering kali menjadi beban tambahan bagi orangtua yang mungkin sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Belum lagi jika memiliki lebih dari satu anak yang wisuda secara bersamaan, biaya tersebut dapat semakin meningkat.

Selain itu, ada biaya lain yang terkait dengan persiapan dan pelaksanaan acara wisuda yang perlu diperhatikan. Biaya untuk menyewa tempat acara, dekorasi, konsumsi, undangan, dan dokumentasi semuanya dapat menambah beban keuangan bagi orangtua. 

Dalam upaya untuk menciptakan momen yang sempurna untuk dipamerkan di media sosial, banyak orangtua mungkin merasa tertekan untuk memenuhi harapan dan standar yang ditetapkan oleh teman-teman mereka atau masyarakat umum.

Dalam beberapa kasus, orangtua bahkan mungkin terpaksa meminjam uang atau mengorbankan pengeluaran lainnya untuk membiayai acara wisuda yang diinginkan. Ini dapat mengakibatkan stres keuangan, ketidakstabilan ekonomi, dan terjebak dalam siklus utang yang sulit dipulihkan. 

Orangtua mungkin merasa terjebak dalam spiral kompetisi di media sosial, di mana mereka merasa perlu memenuhi standar dan ekspektasi yang tidak realistis untuk memperoleh popularitas atau mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Lebih jauh lagi, fokus yang terlalu besar pada memamerkan momen wisuda di media sosial dapat mengalihkan perhatian dari makna sebenarnya dari acara tersebut. 

Wisuda seharusnya menjadi momen untuk merayakan prestasi akademik siswa, bukan sekadar untuk menciptakan konten yang menarik di media sosial. Dalam prosesnya, orangtua mungkin melupakan esensi sejati dari wisuda dan kepentingan mendukung perkembangan dan keberhasilan anak mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline