Lihat ke Halaman Asli

Mengetahui Derajat Sahabat dan Tabi'in Menggunakan Thabaqat Ar-Ruwat

Diperbarui: 15 Juli 2023   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dewasa ini para muda-mudi mungkin ada yang belum mengetahui tentang ilmu thabaqat ini, yaitu ilmu yang memperlajari tentang sahabat Nabi dan tabi'in (pengikut). Bagaimana perbedaan antara sahabat dan tabi'in, dan untuk apa kita mengetahui para sahabat dan tabi'in. dalam hal ini penulis akan menjelaskan apa itu definisi thabaqat ar-ruwat terlebih pembaca diharapkan mencoba belajar lebih lanjut terkait apa yang disampaikan dibawah ini.

Ilmu Thabaqah Ar-ruwat

Thabaqah ar-ruwat memiliki dua kata yakni kata thabaqah yang artinya tingkatan dan kata ar-ruwat jama' dari kata ar-rawi yang artinya perawi, jadi makna singkat thabaqah ar-ruwat yaitu tingkatan para periwayat hadis. Ilmu thabaqah ar-ruwat ini dikatakan bagian dari ilmu rijalul hadis karena objek kajian kedua nya tentang rawi-rawi pada suatu hadis, namun bedanya ilmu rijal al-hadis pokok pembahasannya mengenai sejarah, biografi periwayat hadis serta cara penerimaan dan penyampaian hadis, sedangkan ilmu thabaqah ar-ruwat pokok pembahasannya mengarahkan kepada kelompok orang-orang yang berserikat atau satu generasi.

Pengertian thabaqah yaitu kelompok orang yang hidup sezaman atau satu masa yang jika dilihat dari segi periwatan atau isnad nya sama, atau sama dalam isnadnya saja. Maksud sama dalam isnad atau periwayatan adalah satu guru atau seperguruan atau bisa diartikan berdekatan dalam berguru. Jadi, para guru-gurunya perawi Sebagian juga periwayat hadis dan menjadi guru bagi perawi yang lain, dan para perawi pada masa tertentu akan berbeda dengan rawi masa berikutnya.

Maka dari itu, para perawi memiliki tingkatan masing-masing sesuai pertemuan mereka dengan gurunya. Pembagian tingkatan ini berpegang pada hadis Nabi saw, "sebaik-baiknya generasi adalah generasiku, kemudian generasi setelahku, dan kemudian generasi sesudah mereka" Hadis inilah yang melatar belakangi terbentuknya pembagian tingkatan perawi hadis.

Sejarah Singkat Ilmu Thabaqah Ar-ruwat

 Ilmu ini telah muncul dan berkembang ditangan para muhaddisin sejak abad ke-2 H. ilmu ini tidak terbatas pada pembagian rawi atas tingkatan berdasarkan perjumpaan mereka terhadap guru-guru mereka, tapi jua berkembang di kalangan muhaddisin kepada pembagian mereka berdasarkan makna dan I'tibar seperti fadhl (keistimewaan) sabiqoh (kesenioran) sebagaimana dalam hal sahabat, atau hal (keaadan) dan manzilah (kedudukan) seperti yang disebutkan oleh Abbas Ad-Dauroqi (w. 271 H), ada thabaqah fuqaha, thabaqah ruwat, thabaqah mufassirin dan seterusnya.

            Penyusunan kitab-kitab yang berkaitan dengan ilmu ini terus berkembang hingga akhir abad-9 H. bahkan muncul sistem pembagian thabaqah dalam bidang keilmuan yang lain seperti thabaqah al-qurra, thabaqah al-fuqaha, thabaqah asy-syu'ara dan sebagainya.

Faedah Ilmu Thabaqah Ar-Ruwat

            Faedah mengetahui ilmu thabaqah adalah untuk mengetahui ke mutthasilan dan kemursalan suatu hadis. Karena suatu hadis tidak dapat ditentukan sebagai hadis yang mutthasil atau mursal, kalau tidak diketahui apakah tabi'in yang meriwayatkan hadis dari sahabat itu hidup segenerasi atau tidak, jika seorang tabi'in itu tidak pernah segenerasi dengan sahabat maka sudah tentu hadis yang diriwayatkan tidak muttashil melainkan mursal.

Model Pembagian Thobaqot Ar-Ruwah

  • Thobaqat Ar-Ruwah Berdasarkan Zaman
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline