Lihat ke Halaman Asli

Entrepreneur yang Baik, Entrpreneur yang Menjalankan Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar

Diperbarui: 27 Desember 2016   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebelum kita membahas tentang bagaimana menjadi entrepreuner yang baik  secara islami, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu entrepreneur. Entrepreneur adalah aktifitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur pemodalan operasinya. Entrepreneur menurut pandangan islam ialah suatu aktivitas wirausaha yang kegiatannya tidak bertentangan dengan syariat. 

Tahap selanjutnya adalah mindset yang perlu dibangun oleh seorang entrepreneur tidak melulu soal teori tetapi yang sangat penting adalah sebuah praktek, praktek an praktek. Tahap mindset seorang entrepreneur yang benar perlu ditanamakan sejak awal, ini sangat PENTING. Walaupun terlihat sepele, percayalah orang yang sukses bermula bagaimana  mindset awal mereka berfikir.Sejarah islam mencatat bahwa entrepreneurship telah dimulai sejak lama, pada masa adam AS. Dimana salah satu anaknya habil berwirausaha dengan bercocok tanam dan qobil berwirausaha dengan mengembala hewan ternak. Banyak sejarah nabi yang menyebutkan mereka beraktivitas di kewirausahaan, sebagian dari mereka berwirausaha disektor pertanian,peternakan, kerajinan dan bisnis perdagangan.

 Contoh yang paling nyata adalah nabi muhammad SAW, awalnya beliau terlibat di bisnis dengan memelihara dan menjual domba, kemudian membantu bisnis pamannya dan akhirnya memanageri bisnis sayyidatina khadijah. Ada beberapa konsep tentang pandangan islam terhadap entrepreneurship, antara lain ialah :

1.syumul (berintegrasi) yang berarti entrepreneurship tidak terpisah atau terisolasi dari islam itu sendiri justru entrepreneurship berada dalam sistem islam (aqidah,syariah,akhlaq dan etika) supaya kegiatan berwirausaha tidak terasing dari kewajiban-kewajiban lain didalam islam.

2.berniaga di dunia tetapi punya hubungan dengan agama dan kehidupan di akhirat.

3.sebagai agama untuk kesejahteraan dunia dan akhirat islam memandang tinggi kegiatan kewirausahaan ini.

4.dengan niat cdan cara yang diridloi Allah, berwirausaha menjadi salah satu ibadat dan mendapatkan ganjaran pahala disisiAllah karena ia menyumbang kepada sumbr rezeki individu dan keluarga.

Dalam islam berpendapat dalam melakukan segala hal tanpa melanggarnnya termasuk berwirausaha, dan tidak bertentangan dengan syariat. Kewirausahaan memiliki poin-poin penting dalam konteks islam sebagaimana berikut :

  • Kewirausahaan diannggap sebagai jihad fisabilillah
  • Kewirausahaan dianggap sebagai amal sholeh
  • Kewirausahaan juga meningkatkan perekonomian masyarakat
  • Meningkatkan kualitas hidup
  • Membantu mengembangkan kemaslahatan lil ummah

Agar entrepreneurship dianggap sebagai ibadah ialah dengan cara :

  • Tetap melakukan ibadah sholat,puasa dan ibadah lain diantara kesibukan sebagai entrepeneur.
  • Hindari hal-hal yang dilarang oleh Allah
  • Pelajari sikap seorang pengusaha muslim yang baik
  • Bisnis yang baik perencanaan strategi (tidak pergi dari ajaran islam
  • Mengetahui aturan hukum dan bermuamalah secara islami.

Jadi, jika kita sebagai seorang wirausaha untuk tetap tidak melupakan ibadah yang utama, serta menghindari sehgala hal yang tidak sesuai dengan syariat-syariat islam. Kami sebagai penulis memiliki keterbatasan dalam pemikiran dan pendapat, hanya ini yang bisa kami cantumkan selanjutnya kita harus menelaah lebih dalam lagi bagaimana cara berentrepreneurship dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Allah dan rasulnya, wallahua’lamu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline