Lihat ke Halaman Asli

Khoirur Rizqi

Teknologi Informasi

Sistem Pendukung Keputusan Berbasis TOPSIS untuk Investasi yang Lebih Cerdas

Diperbarui: 13 Juni 2024   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com

Semarang, 13 Juni 2024 - Dalam upaya membantu investor memilih instrumen investasi yang paling sesuai, sebuah penelitian baru-baru ini menggunakan metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penelitian ini mengevaluasi berbagai alternatif investasi seperti kripto, saham, reksadana, dan obligasi berdasarkan beberapa kriteria utama untuk mempermudah investor dalam mengambil keputusan yang lebih informasional dan objektif.

Penelitian ini dilakukan oleh seoran mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, sebagai bagian dari tugas akhirnya di Program Studi Teknologi Informasi. Dalam penelitiannya, Peneliti mengevaluasi empat instrumen investasi utama: kripto, saham, reksadana, dan obligasi. Evaluasi ini didasarkan pada lima kriteria kunci: Return on Investment (ROI), risiko, likuiditas, biaya (cost), dan potensi pertumbuhan (growth potential).

Metodologi dan Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode TOPSIS untuk mengolah data yang dikumpulkan. Setiap kriteria diberi bobot preferensi yang berbeda, dengan potensi pertumbuhan memiliki bobot tertinggi sebesar 30%, diikuti oleh ROI sebesar 25%, risiko sebesar 20%, biaya sebesar 15%, dan likuiditas sebesar 10%. Data diambil dari laporan keuangan dan informasi pasar terbaru untuk setiap instrumen investasi.

Metode TOPSIS dikenal karena kemampuannya dalam mengidentifikasi solusi terbaik dengan cara menghitung jarak setiap alternatif dari solusi ideal positif dan negatif. Dalam penelitian ini, kripto menunjukkan ROI sebesar 20%, risiko di angka 70, likuiditas dengan nilai 90, biaya di angka 20, dan potensi pertumbuhan sebesar 80. Saham memiliki ROI sebesar 12%, risiko di angka 60, likuiditas dengan nilai 70, biaya di angka 30, dan potensi pertumbuhan sebesar 70. Reksadana mencatatkan ROI sebesar 8%, risiko di angka 40, likuiditas dengan nilai 60, biaya di angka 20, dan potensi pertumbuhan sebesar 60. Obligasi memiliki ROI sebesar 5%, risiko di angka 20, likuiditas dengan nilai 50, biaya di angka 10, dan potensi pertumbuhan sebesar 40.

Rekomendasi Investasi Terbaik

Hasil analisis menggunakan metode TOPSIS menunjukkan bahwa kripto menempati posisi pertama dengan nilai preferensi sebesar 0.63648916, diikuti oleh saham dengan nilai preferensi 0.42996993, obligasi di posisi ketiga dengan nilai 0.4033482, dan reksadana di posisi keempat dengan nilai 0.38656895. Kripto menunjukkan kinerja terbaik karena memiliki jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif.

Kesimpulan dan Implikasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode TOPSIS bisa menjadi alat yang efektif untuk membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih baik dan terinformasi. Dengan analisis yang objektif dan terstruktur, investor dapat meminimalisir risiko dan meningkatkan potensi keuntungan dari investasi mereka. Penelitian ini juga menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam dan strategi investasi yang matang, terutama bagi investor pemula. Dengan demikian, penerapan metode TOPSIS tidak hanya membantu dalam memilih instrumen investasi yang tepat tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, investasi bisa menjadi lebih mudah dan menguntungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline