Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang paling terkenal di Indonesia karena prestasinya yang menonjol sejak dulu. Tak heran banyak atlet bulutangkis yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dan disebut sebagai seorang legenda bulutangkis.
Salah satu atlet tersebut adalah Greysia Polii. Greysia Polii atau yang sering dipanggil Greys merupakan salah satu atlet bulutangkis ganda putri berprestasi di Indonesia.
Sejak dibangku sd di umur sembilan tahun, Greys memulai perjalanan karier di dunia bulu tangkis dan pada tahun 2003, Greys berhasil berkiprah di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Greys dianggap sebagai penggebrak prestasi ganda putri Indonesia lewat prestasi medali emas pada Asian games setelah 36 tahun. Hal ini dibuktikan kembali dengan pencapaian medali emas yang diraih dalam ajang Olimpiade Tokyo bersama pasangannya Apriani Rahayu.
Perjalanan karier Greysia yang begitu awet selama 30 tahun yang mana 19 tahun kariernya dihabiskan untuk menjadi pemain pelatnas PBSI menghantarkannya pada akhir kariernya.
Keputusan bulat untuk mengakhiri karier di dunia bulu tangkis, memutuskannya untuk pensiun sebagai atlet profesional di usia 34 tahun. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Greys pada konferensi pers bertajuk Greysia Polii: Testimonial Day di Social Garden yang digelar di Mall Senayan City, Jakarta.
Wacana Greysia Polii untuk pensiun sebenarnya sudah lama terdengar semenjak Greysia menikah dengan pasangannya. Berbicara mengenai keputusan Greysia Polii untuk pensiun mengundang berbagai reaksi publik di sosial media terutama twitter.
Banyak yang menyayangkan keputusan untuk pensiun menjadi atlet profesional. Banyak publik meminta Greysia Polii untuk bertahan hingga kejuaraan dunia 2022. Banyak yang berkata untuk terus menambah gelar-gelar kejuaraan lainnya.
Hingga di umur 34 tahun ini tentu tidak mudah tetap menjadi atlet, terlebih lagi menjadi atlet profesional. Greysia Polii di umur 34 tahun ini, merupakan suatu hal yang luar biasa masih bisa menjadi atlet profesional dan bersaing dengan atlet muda dari negara lain.
Tentunya banyak pertimbangan ketika memutuskan untuk pensiun. Pertimbangan dari faktor umur, tenaga, dan berumah tangga menjadi pendorong untuk pensiun sebagai atlet profesional.
Di umur 34 tahun, tenaga tidak sama lagi dengan dahulu ketika masih muda meskipun semangat juang daan menang sangat tinggi. Harus ada keseimbangan pada keduanya dan faktor berumah tangga terlebih lagi Greysia Polii seorang perempuan yang memiliki hak untuk menghabiskan waktu bersama pasangannya dan memiliki seorang anak.