Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka mengajak mahasiswanya untuk memberdayakan kaum duafa.
Lewat mata kuliah Kemuhammadiyahan, mahasiswa tersebut memberdayakan atau membantu orang yang kurang mampu, dengan melalukan fundraising atau penggalangan dana lewat media brosur yang disebarkan dalam beberapa platform sosial media seperti Instagram dan WhatsApp.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka atau Uhamka, berusaha untuk mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari dalam Kegiatan Dakwah Lapangan Kemuhammadiyahan “Pemberdayaan Kaum Dhuafa”.
Selain untuk memenuhi tugas kelompok, kegiatan Fundraising ini bertujuan untuk mengamalkan apa yang terkandung didalam surah Al-Maun ayat 1-3 yang artinya “Tahukah kamu orang yang mendustakan Agama, yaitu orang yang menghardik anak yatim (tidak menghiraukan) dan enggan memberi makan orang miskin” Sebagaimana seperti Muhammadiyah yang telah mengajarkan kita untuk berbagi kepada sesama manusia yang mengalami kesulitan akan ekonomi.
Kegiatan Pemberdayaan Kaum Dhuafa ini dilakukan secara berkelompok dengan beranggotakan 5 orang yang terdiri dari, Khoirunnisa Febryanti (2207015036), Siti Fatimatuz Zahra (2207015080), Affa Aulia (2207015091), Aufa Maulia Istiadzah (22070150143), dan Khoirunnisa Luthfi Afifah (22070150148).
Kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat ini merupakan kegiatan yang dapat membuka hati untuk memiliki rasa empati dan saling membantu sesama, dengan memberikan inspirasi untuk menyalurkan sebagian rezekinya bagi kaum dhuafa. Disini kami memilih Bapak Munadi dan Ibu Murani sebagai orang yang kami targetkan untuk kami bantu, walau melalui sedikit proses wawancara.
Bapak Munadi (53) dan Ibu Murani (52) adalah sepasang suami istri yang tinggal di pinggiran jalan di daerah Joglo. Dengan rumah seadanya tanpa memiliki pembatas yang layak, hanya dibatasi oleh tirai dan sedikit papan untuk pembeda antara wc dan tempat tidur. Walau tidak memilki pengahasilan tetap, Bapak Munadi dan Ibu Murani memenuhi kebutuhan hidup nya dengan bejualan buah keliling. Namum kegiatan berjualan ini dihentikan, karena bapak Munadi mengalami beberapa penyakit dan salah satunya penyakit stroke yang membuat Bapak Munadi kesulitan untuk melakukan aktivitas, termasuk berdagang buah keliling.
Untuk memenuhi kegiatan sehari hari, Bapak Munadi dan Ibu Murani mengandalkan lingkungan sekitar. Meskipun dalam proses pemulihan, Bapak Munadi dan Ibu Murani berencara untuk berjualan buah walaupun hanya di kios kecil pinggir pasar, tetapi masih belum terlaksana karena kekurangan modal untuk berjualan.
Maka dengan permasalahan tersebut, kami melakukan pemberdayaan untuk keluarga Bapak Munadi dan Ibu Murani agar dapat sedikit membantu dari permasalahan yang dihadapinya.
Untuk melakukan pemberdayaan ini maka kami mengajak semua masyarakat untuk dapat ikut serta menyumbangkan sebagian rezekinya untuk membantu keluarga Bapak Munadi dan Ibu Murani.