Lihat ke Halaman Asli

Khoirunisa

Mahasiswa

Dukung Germas dan Pemberdayaan Ekonomi, Mahasiswa KKN Menanam Asman Toga Jahe Merah di Desa Sambon

Diperbarui: 29 Agustus 2022   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN UNS 97 dan Ibu-Ibu PKK Desa Sambon menanam asman toga jahe merah di Dukuh Sarimulyo (Dokpri)

Dalam rangka mendukung program Pemerintah Boyolali terkait Kampung Germas, tim mahasiswa KKN UNS 97 mengadakan kegiatan penanaman asman toga jahe merah di Desa Sambon pada tanggal 13 Agustus lalu. 

Kampung Germas sendiri ditujukan supaya masyarakat memiliki kebiasaan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, salah satu penerapannya ialah dengan penanaman asman toga atau asuhan mandiri tanaman obat keluarga. Dalam pelaksanaan kegiatan penanaman asman toga jahe merah ini, tim KKN UNS 97 bekerja sama dengan pihak Puskesmas Banyudono II dan ibu-ibu PKK Desa Sambon.

"Kebetulan program kami ini mendapat dukungan penuh oleh pihak puskesmas dikarenakan sesuai dengan salah satu rencana mereka juga untuk mempersiapkan Desa Sambon sebagai Kampung Germas menuju Boyolali Sehat", ujar Awalia Bunga selaku penanggung jawab kegiatan.

Kegiatan penanaman dilaksanakan di pekarangan rumah salah satu warga, yakni Ibu Yayuk, yang beralamat di Dukuh Sarimulyo RT 20 RW 4. Dipilihnya lokasi ini dikarenakan tempatnya yang luas dan juga sudah terdapat fasilitas taman seperti gazebo dan juga tanaman-tanaman lainnya.

"Alhamdulillah di rumah Ibu Yayuk ini pekarangannya sudah dibangun menjadi taman, tetapi memang belum ada tanaman obatnya, sehingga kami tinggal menambahi tanaman jahe merah sebagai salah satu tanaman obat yang cukup banyak manfaatnya. Kebetulan juga Ibu Yayuk ini adalah kader PKK di Desa Sambon sehingga ke depannya perawatan asman toga bisa dilanjutkan oleh ibu-ibu PKK", sambung Awalia Bunga.

Kegiatan penanaman asman toga jahe merah diawali dengan pengarahan oleh mahasiswa tim KKN, kemudian dilanjutkan dengan penanaman jahe merah oleh sejumlah ibu-ibu PKK dan petugas puskesmas yang hadir. 

Bibit jahe merah ditanam dengan media tanam karung dan tanah bercampur pupuk yang sudah disiapkan oleh tim KKN. Jumlah bibit jahe merah yang ditanam kurang lebih sebanyak 25 bibit dan diharapkan dapat dirawat dengan baik oleh ibu-ibu PKK Desa Sambon agar tumbuh subur hingga siap panen nantinya.

Setelah selesai menanam, ibu-ibu yang hadir lantas diarahkan menuju ke Balai Warga Desa Sambon di Dukuh Jatisari untuk mengikuti rangkaian acara selanjutnya, yaitu sosialisasi pemasaran digital produk jahe merah.

Penanggung jawab kegiatan sosialisasi ini, Melati Hapsari, mengatakan bahwa, "Jahe merah adalah salah satu tanaman obat yang bernilai ekonomis cukup tinggi, baik itu produk mentahan maupun olahannya. Oleh karena itu, harapan kami adalah selain dapat dikonsumsi sendiri, jahe merah yang telah dipanen nanti dapat dipasarkan juga oleh ibu-ibu di sini sebagai tambahan pemasukan. 

Dari hasil penelusuran kami, rata-rata ibu-ibu di sini belum begitu akrab dengan pemasaran secara online atau digital, padahal di zaman sekarang ini semua serba online sehingga kami mengadakan sosialisasi ini untuk sedikit memberi gambaran seperti apa, mengapa harus, dan bagaimana cara memasarkan produk secara online."

Dalam kegiatan sosialisasi ini mengundang pembicara bapak Raden Kunto Aji, S.P., M.P. selaku pakar dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS. Beliau dalam sosialisasinya menjelaskan bahwa yang paling penting setelah memiliki produk untuk dipasarkan ialah menamai produk/branding, memilih target pasaran, dan mengembangkan relasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline