Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Yahya Multazam

Mahasiswa IAIN jember

Jadikan Profesi Guru sebagai Kebiasaan

Diperbarui: 5 April 2020   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jadikan profesi guru sebagai kebiasaan
By : Khoirul Yahya Multazam

Kita harus mengerti mengapa profesi guru kita jadikan sebagai kebiasaan kok bukan pekerjaan yang disahkan oleh pemerintah sebagai tenaga pendidik masyarakat?. 

Banyak yang salah mengartikan sehingga  profesi guru dijadikan sebagai pekerjaan semata, yang hanya memikirkan gaji dan gaji. Sehingga guru tersebut lupa akan profesinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya yakni peserta didik.

Guru bukanlah tenaga pendidik yang memikir uang, tapi memikirkan peserta didik yang harus dijadikan sebagai orang yang bertakwa kepada Allah, berbudi luhur, berilmu, serta berakhlak mulia yang kita harapkan patinya. 

Oleh karena itu, lucu kalau seorang guru hanya menunggu gajian, semisal gaji tersebut belum cair, apakah guru tersebut tetap mengajar? Apakah guru tersebut ikhlas dalam mentransfer ilmunya? Dan apakah guru tersebut betul-betul ingin mencerdaskan kehidupan bangsa?. Tentunya tidak, karena hanya dipikirkan apa yang saya terima bukan apa yang saya berikan pada peserta didik.

Mengapa harus jadi kebiasaan?. Karena guru tersebut harus benar-benar ikhlas dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Sifat ikhlas tersebut menjadikan profesi guru mempunyai nilai tersendiri, karena kalau kita ketahui bahwa ilmu itu sangat mahal.

Apalagi kita ikhlas dalam memberikan ilmunya kepada peserta didik kita, maka insyaallah pahala tersebut akan terasa pada guru itu sendiri, entah lewat rezeki, kesehatan ataupun kehidupan yang nikmat dan barokah.

Dalam kondisi seperti ini, kita sebagai calon pendidik harus merubah pemikiran tersebut, yang terpenting tugas kita adalah bagaimana menciptakan peserta didik menuju masa depan yang cerah, cemerlang dan apa yang kita harapkan.

Untuk masalah gaji dan uang menurut saya hanya bonus semata untuk membayar kelelahan kita dalam memberikan ilmunya pada peserta didik, jadi jangan diutamakan masalah uang, tapi niat kita ditata terlebih dahulu untuk menjadi seorang tenaga pendidik yang betul-betul ikhlas dalam hal pembelajaran.

Jadi sebagai calon pendidik pastinya kita akan memikirkan terlebih dahulu untuk menjadi seorang guru, yuk ubah niat kita untuk menjadi salah satu bagian terpenting bagi kehidupan yang akan datang, dan bisa menjadi seorang yang bisa bermanfaat kepada orang lain, ketimbang niat kita sia-sia untuk menjadi seorang guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline