Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Cinta di Ujung Subuh

Diperbarui: 15 Januari 2024   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto Pixabay.com


Ku tulis beribu-ribu puisi untukmu
Tentang bunga di ujung subuh
Bunga mawar mekar di taman embun hati
Engkau hati yang menjadi pendingin di seluruh jiwaku
Sungguh engkau Bidadari di ujung subuh
Membawa kabar tentang hati
Hati yang di landa asmara cinta

Andaikan waktu tak berputar
Ingin sekali aku di ujung subuh
Kan ku habiskan waktu ku
Tuk menulis beribu-ribu puisi untukmu
Tentang puisi cinta yang ada permata jiwaku

Cinta di ujung subuh
Ku tulis beribu-ribu puisi
Tentang hati yang rindu
Lama tak tahu tentang kabarmu
Masihkah engkau seperti dulu?
Setelah engkau menikah dengan pilihan Abahmu
Ku hanya berdo'a lewat beribu-ribu puisi
Tentang cinta tak harus bersama
Cinta tak harus tertawa
Namun cinta jika sudah menjadi luka
Berarti itulah cinta yang sudah punya tempat di hati

Cinta di ujung subuh
Ku lantunkan lewat beribu-ribu puisi
Bukan puisi bahagia
Namun puisi luka tentang rindu
Karena rindu sudah terbayar antara air mata dan luka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline