Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Puisiku Tak Pernah Mati

Diperbarui: 27 September 2023   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Puisiku kan selalu hidup
Mengembara di lautan kata dan aksara
Puisiku akan menjadi jawaban di setiap detak nafasmu
Karena puisiku adalah: puisi kematian
Kalau sudah mati
Berarti menuju kehidupan abadi

Jangan kau baca puisiku
Jika engkau tak ingin melihat luka yang menganga
Cukup kau tahu saja
Bahwa di setiap aliran darah puisiku
Selalu ada namamu
Karena namamu abadi di setiap detak nafasku

Detakan puisiku
Memanggilmu dari kejauhan
Tentang putus asa
Karena jalan yang engkau pilih
Sebuah jalan luka
Menebas di setiap leher jiwaku

Maafkan aku
Jika puisiku kan selalu menghantuimu
di setiap udara yang ku hirup
Namamu hadir sebagai luka yang membakar di setiap nadiku

Jika puisiku tak pernah mati
Karena puisiku sudah masuk di pusaran sangkakala
Jika hati sudah mati suri
Maka tinggal luka membakar di seluruh jiwa atma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline