Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Merayu Angin

Diperbarui: 5 Agustus 2023   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto pixabay.com


Angin kemarilah!
Lihatlah dedaunan menyapamu
Begitu juga ranting dan pohon
Rindu kepadamu
Begitu juga aku
Aku merindukan kamu tuk selalu mengantarkan perasaanku
Telah lama tersembunyi di balik air mata

Angin
Sampaikan salamku yang ada di seberang lautan jiwa
Sudah lama aku menunggu kabar
Namun aku tak pernah tahu keberadaannya
Bila dia masih ingat kepadaku
Tolong sampaikan salam rindu
Memenuhi air mata
Menggenangi di seluruh mata jiwaku

Angin
Jangan kau tinggalkan
Suara rinduku kepadanya
Jangan sampai detakan kata di jiwaku
Sirna di telan kemarau yang panjang
Aku tak ingin berpuluh-puluh musim hujan tiba
Dia tak ada kabar
Seperti udara yang di telan dan tersumpal di jiwa

Angin
Aku merayumu
Supaya engkau mengerti rasa di jiwaku
Hingga engkau menemukan orang yang ku rindu
Seperti rindumu
Saat engkau menyapa hujan yang lama tak datang
Karena hujan sembunyi di balik awan berpuluh-puluh hari lamanya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline