Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Belajar Keikhlasan dari Embun Pagi

Diperbarui: 13 Juli 2023   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto pixabay.com


Embun baru saja tiba
Menuju celah-celah dedaunan dan ranting
Nampak udara pagi mengepul di antara celah-celah sungai jiwa
Setelah semalam hujan meluncur begitu deras
Menyapa tanah-tanah yang lama kering
Sedangkan aku masih menghitung serpihan luka
Memeras segala rasa lara
Namun aku berusaha belajar keikhlasan
Seperti keikhlasan embun pagi yang menyapa matahari
Walaupun embun pagi dimusnahkan sekalipun
Embun pagi tetap menyapa matahari
Tanpa ada rasa dendam dan tanpa ada rasa benci

Belajar keikhlasan dari embun pagi
Dia datang walaupun hanya singgah sesaat
Dia masih menyapa dengan senyum matahari
Padahal matahari melukai embun pagi
Hingga embun pagi sirna di telan cahaya
Namun embun pagi tetap menyapa matahari
Walaupun embun pagi di tusuk matahari berulang kali
Karena embun pagi mempunyai keikhlasan yang luas
Seluas lautan dan samudra hati

Belajar keikhlasan dari embun pagi
Saat hati sedang luka
Supaya luka tidak menjadi-jadi
Maka keikhlasan embun pagi
Merupakan jati diri
Menuju kedamaian yang abadi

Belajar keikhlasan dari embun pagi
Belajar keikhlasan penuh arti
Memenuhi rasa kedamaian hati
Karena embun pagi
Tak pernah ada dendam maupun benci
Sungguh embun pagi guru dari segala keikhlasan naluri di segala jiwa
Memberi pelajaran tentang makna lapang di segala hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline