Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Kerinduan yang Terdampar

Diperbarui: 3 Juli 2023   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

 

Pohon-pohon nampak sunyi

Saat gelap mulai tiba

Suara gemuruh ombak

Semakin jelas terdengar diseberang lautan

Hati masih dalam dekapan hujan

Mengiringi langkah gelap mulai tiba

Saat senja sudah sirna

Matahari sudah kembali tertutup awan tebal


Gelap mulai tiba

Setelah cahaya pergi bersama senja

Meninggalkan sunyi

Memenuhi ruang rinduku kepada semesta

Mengingatkan tentang rasaku

Saat gelap mulai tiba

Karena rasaku juga sirna

Setelah kepergian rindu yang dihantam ombak bertubi-tubi

Hingga aku harus terdampar ditengah-tengah kerinduan yang menggumpal di dada yang sesak

Sampai rasaku sirna ditelan keraguan yang sempurna


Kerinduan yang terdampar

Sebuah kisahku yang penuh laju ombak

Bersahutan antara angin dan udara

Hingga seluruh tubuhku

Hancur lebur bersama gulungan ombak di hati jiwa rasa

Membuat aku terdampar ditengah hati yang sunyi

Semenjak engkau sudah pergi

Menyisakan luka yang sunyi dan sepi


Kerinduan yang terdampar

Masuk direlung hati dan jiwa

Menyingkap tabir tentang semesta

Mencoba memahami keadaan alam

Alam yang terus bersuara gemuruh tak karuan

Karena hati sudah terdampar dalam sunyi dan sepi

Hingga terlelap dalam keheningan malam yang berkabut

Menuju jalan pengasingan tentang kerinduan yang terdampar

Terdampar di samudra hati dan jiwamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline