Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Rasaku Kupahat di Liang Lahat

Diperbarui: 28 Juni 2023   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Deburan ombak menyerbu segala yang menghadang
Tak peduli pasir atau batu karang
Ombak tetap melaju dengan mata angin
Seperti rasaku menderu dan membiru
Menuju celah-celah jiwamu
Namun aku lihat air mata terus mengalir deras di tubuhmu
Maka aku putuskan segala rasaku kan ku pahat di liang lahat
Supaya engkau tenang segala rasa pengasingan mu
Bersama pilihan orang tuamu

Aku akan pergi bersama angin
Kan ku pastikan, aku pergi tanpa stasiun pemberhentian
Karena kepergianku
Jauh melaju tuk menutup segala air mata
Jangan sampai air mata jatuh mengaliri di mata jiwamu
Maka aku putuskan
Segala rasaku ku pahat di liang lahat
Supaya engkau tenang tanpa bayang-bayang jiwaku
Mengitari segala nafasmu

Segala rasaku ku pahat di liang lahat
Kan ku tutup segala sedihmu
Kan ku biarkan kau
Menuju mahkota pilihan orang tuamu
Biarkan segala rasa dan cintaku
Kan ku pahat di liang lahat
Supaya ketenangan jiwaku
Menaungi segala jiwamu

Maafkan aku
Jika segala rasa dan cinta
Malah membuatmu dalam lubang kesedihan
Karena tak ada rasa di hatiku
Menjadikan lautan air mata
di jiwa dan mata batinmu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline