Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Menyambut Air Mata

Diperbarui: 26 Juni 2023   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Air mata selalu jatuh

Saat mengenang luka bunga mawar yang menusuk

Segala angan-angan dan harapku

Hingga kadang tak sadarkan diri

Begitu dalam luka membunuh segala mimpi indahku

Engkau begitu sempurna

Menguasi segala peredaran nafasku

Sampai nafasku terasa berat

Saat mengingat tentangmu


Menyambut air mata

Saat mengenang tentangmu

Seluruh imagiku

Terbawa akan rasa luka yang menusuk di segala jantung jiwaku

Hingga aku tak sanggup lagi mengingatmu

Namun senyum dan air matamu

Menghantui di segala pergerakan nafasku


Udara masih segar

Namun udara menjadi sesak seketika

Saat mengenang luka yang terus membakar isi kepalaku

Hingga nafas ini sulit menghirup udara segar

Karena rasa sakit masih menderu di jiwa atma

Bersama sajak dan puisi

Ku tulis luka dan air mata

Tanpa ada kata jeda dan koma


Menyambut air mata

Saat mengenang wajahmu yang cantik

Namun di balik kecantikan wajahmu

Membuat luka seumur nafasku

Karena luka begitu dalam

Sedalam lautan jiwa dan hati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline