Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Mendung Sastra

Diperbarui: 2 Juni 2023   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sastra sudah berapa hari terasa luka
Luka dari mereka para penyair dengan puisi mengiris hati
Kisah yang di ukir menghujani tanah puisi dan sajak
Sederet penyair menulis tentang air mata yang tak bertuan
Karena air mata turun tanpa ada undangan

Nampak mendung sastra
Sastra sedang berlayar di air mata duka
Duka tentang sajak pesta patah hati
Hati yang diharapakan
Namun hati telah pergi
Meninggalkan tanpa jejak
Sastra teriris sembilu
Bersama kepedihan hati yang ditinggalkan sebuah rasa
Karena rasa sudah menjadi luka di aksara dan kata

Mendung sastra
Nampak di bahasa puisi dan sajak
Mereka para penyair yang terluka
Terluka akan rasa sebuah jiwa
Lelaku yang tak sesuai dengan harapan semesta hati
Maka segala sajak dan puisi menjadi luka lara
Luka lara aksara dan kata
Menembus di segala sajak dan puisi
Hingga membuat hitam mendung sastra
Karena mendung sastra sedang luka
Hingga menjalar di setiap detak kata dan aksara
Mengiris di segala rasa jiwa para penyair

Mendung sastra
Suara para penyair puisi dan sajak
Suara tentang luka yang mengiris di hati dan jiwa
Hingga membuat air mata aksara dan kata
Karena mendung sastra
Sebuah rasa kesedihan dan duka
Tersimpan di bait puisi dan sajak
Hingga menghujani aksara dan kata
Menghujani air mata yang tak berkesudahan
Menuju alam sajak dan puisi
Penuh dengan bait luka dan lara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline