Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Perahu Tenggelam di Lautan

Diperbarui: 2 Juni 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kekasihku
Aku di tengah lautan lepas
Perahu yang ku naiki dihantam ombak
Hingga tenggelam
Aku sudah tak mampu lagi
Berenang di lautan lepas
Karena tangan dan kakiku
Sudah terasa kaku sembilu

Kekasihku
Aku berharap do'a mu
Selalu kau panjatkan
Melalui bibirmu yang basah
Jika aku harus menutup usia di tengah lautan lepas
Aku berharap
Mendapatkan rahmat dan pengampunan dari Ilahi

Kekasihku
Perahuku sudah tenggelam di dasar lautan
Aku sudah tak mampu berenang lagi
Izinkan namamu
Ku ucapkan sebelum aku menuju sakratul maut
Supaya aku mendapatkan ketenangan dari cinta yang kita ukir di hati dan jiwa kita

Kekasihku
Janganlah! Ada air mata
Berlayar di pipimu
Aku tak ingin engkau meratapi kepergianku
Karena kepergianku
Hanya sementara waktu
Aku berharap kepada Tuhan
Mempertemukan kita di alam keabadian

Kekasihku
Nafasku mulai tersengal
Aku pasrahkan
Seluruh hidup dan mati ku
Kepada Tuhan yang maha berkehendak
Karena aku hidup bersandar dari ketetapanNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline