Jika jariku mengetik
Terasa jariku bergerak tanpa kesadaran
Hingga saat ku baca aliran bahasa yang tertulis
Tak ku sadari
Sudah sejauh ini
Hasil jariku saat mengetik tentang sebuah hati
Tak jarang tentang kesedihan yang datang
Namun tak jarang pula tentang suka cita
Hadir di setiap bahasa yang lahir dari jariku
Memenuhi ruang rindu gelapku
Jika jariku mengetik
Kadang di luar nalarku
Karena jariku mengetik lahir dari gua hati yang terpendam setumpuk beban
Tak jarang saat jari mengetik
Air mata bercucuran tanpa di sadari
Tak jarang hati memenuhi ruang rindu
Hingga ruang senyum ikut hadir di bait yang ku ketik
Jika jariku mengetik
Alam bawah sadarku
Bergerilya di setiap kata
Selaksa aku memilah hutan bahasa
Lalu ku ukir lewat kata dan aksara
Jika jariku mengetik
Aliran darah ini mengalir
Menuju celah-celah batin yang gelap
Tertutup debu berpuluh-puluh tahun
Hingga ku bongkar lewat kata dan aksara
Hingga menuju aliran bahasa
Terkadang aku sendiri tak paham tentang hasil dari jariku mengetik
Karena jariku terlalu jauh menyingkap lubang hati yang begitu dalam dan gelap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H