Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Mendung Hitam

Diperbarui: 27 Februari 2023   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Mendung masih nampak hitam di sore hari
Hujan belum menampakkan batang hidungnya
Begitu juga angin masih nampak terdiam di antara ranting dan pohon
Sementara aku masih menikmati sore dengan gembira ria
Kurasakan di setiap detak nafas
Tentang sebuah kemerdekaan alam
Membuat hati bahagia takjub
Saat menikmati sore Mendung

Sore Mendung
Tanpa hujan dan matahari
Gerimis juga tak muncul
Namun kutatap wajah langit yang hitam
Sehitam gumpalan akan sebuah keadaan hidup
Terus melaju dalam gelap gulita
Bersama senja yang mulai sirna di telan malam

Mendung hitam
Isyaratkan alam tentang makna sebuah kehidupan yang terus bergerak
Antara hitam dengan putih silih berganti
Menghiasi nalar perilaku sebuah keadaan

Mendung hitam
Memberi makna sebuah jalan nafas berdetak
Bahwa hidup ada hitam, selain putih
Warna yang terus menggambarkan sebuah keadaan alam
Bersama nyanyian kehidupan yang terus berdendang di antara sajak dan puisi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline